Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Patung
Dianggap Berhala, Pengunjuk Rasa Tuntut Patung Dewi Keadilan Dibongkar
2017-02-28 06:40:29
 

Para pengunjuk rasa menganggap, patung itu bertentangan dengan keyakinan Islam.(Foto: Istimewa)
 
DHAKA, Berita HUKUM - Ribuan pendukung sebuah kelompok Islam konservatif melakukan unjuk rasa di Bangladesh terkait patung dewi keadilan yang dipasang di pelataran Gedung Mahkamah Agung.

Para pengunjuk rasa di ibukota, Dhaka, menuntut dibongkarnya patung itu.

Para demonstran mengatakan patung yang berwujud perempuan yang dikembangkan dari sosok dewi keadilan Yunani, Themis, tetapi mengenakan sari itu, bertentangan dengan Islam.

Protes ini menggaris-bawahi ketegangan antara konservatisme Islam dan nilai-nilai kebebasan sipil di Bangladesh.

Pendukung dari kelompok Islam konservatif, Hefazat-e-Islam, berkumpul di halamn masjid Baitul Mukarram setelah shalat Jumat, membawa berbagai plakat. Mereka mengancam akan melangsungkan lagi unjuk rasa, dan memperluasnya ke seluruh negeri jika patung itu tidak dibongkar.

Pemujaan berhala

Para pengunjuk rasa mengatakan patung yang dipasang bulan Desember itu, dalam posisi memegang pedang dan timbangan yang di tangannya, tergolong pada penyembahan berhala.

"Patung atau bentuk berhala apa pun sangat dilarang dalam Islam," kata salah satu demonstran kepada BBC.

"Tidak ada tempat bagi patung dalam agama kami. Jadi umat Islam tidak bisa membiarkan adanya patung di tempat Mahkamah Agung."

Mahkamah Agung BangladeshHak atas fotoSUPREMECOURT.GOV.BD
Image captionPatung Dewi Keadilan di pelataran Mahakamah Agung Bangladesh, baru dipasang akhir tahun lalu.

Ketegangan di masyarakat dan politik Bangladesh, antara konservatif Islam dan suara sekuler yang lebih moderat yang ingin membela pluralisme dan kebebasan berbicara, terus tumbuh kata editor BBC Asia Selatan Jill McGivering.

Tuntutan para demonstran itu 'menempatkan pemerintah pada suatu dilema di saat yang sensitif,' tambahnya.

Ketegangan itu mewujud dalam bentuk serangkaian pembunuhan terhadap para penulis liberal, serta serangan oleh kaum militan Islam yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Patung
 
  4 Patung Tokoh Representasi Perjuangan Bangsa Indonesia
  Patung Kongco Jenderal Cina di Tuban Juga Ditentang Umat Khonghucu
  Patung Themis Dewi Keadilan di Bangladesh Diturunkan
  Dansatgas Kompi Zeni TNI Resmikan Patung Peacekeeper di Bumi Afrika
  Mesir Temukan Patung Firaun Ramses II yang Berusia 3.000 Tahun
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2