Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Bunuh Diri
Diduga Stres, Di hari Pencoblosan Ayah Satu Anak Gantung Diri
Wednesday 09 Apr 2014 21:59:34
 

Ilustrasi.(Foto: Istimewa)
 
SAMARINDA, Berita HUKUM - Pesta demokrasi pemilihan legislatif (pileg) pada Rabu, (9/4) pagi tiba-tiba warga Rt. 17 Jl Ahmad Yani I (Cendrawasi) Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), digegerkan teriakan histeris dari seorang ibu yang berusia 65 tahun yang melihat anaknya yang diketahui bernama Ahmad Gazali (30) sudah tidak bernyawa di loteng rumahnya dengan menggunakan ikat pinggang.

Teriakan histeris tersebut mengundang perhatian warga sekitanya yang sebagian orang berada di TPS yang tidak jauh dari rumah korban yang menunggu antrian untuk melakukan pencoblosan.

Pantauan BeritaHUKUM.com yang di TKP, warga sekitar sudah memenuhi rumah korban dan diantaranya beberapa orang Polisi dari Polsekta Samarinda Utara, yang dipimpin langsung Kapolsek Kompol Erwin, yang melakukan evakuasi korban.

Tetangga korban yang bernama Bowo (20) kepada pewarta menuturkan, pagi tadi sekitar pukul 08.30 Wita, saya datang ke rumah korban untuk ajak korban pergi ke TPS untuk coblos, terang, Bowo.

"Saat itu mama korban naik ke atas loteng untuk panggil korban lama tidak sahut, mamanya congkel pintunya sudah melihat korban tergantung lantas teriak, panggil saya dan warga sekitar," ujar Bowo.

Ketika mamanya berteriak dan panggil saya, saya langsung naik keatas dan saya lihat dia tergantung dengan ikat pinggang, tak lama kemudian Polisi datang, jelas Bowo.

Ibu korban ketika dikonfirmasi pewarta mengatakan, anaknya telah menikah dengan orang banjar dan dikaruniai seorang cucu, dan tinggal dibanjar, baru-baru ini dia sudah cerah dengan istrinya dan kembali kerumah ini, jelas Ibu Korban.

"Beberapa hari ini dia sering mengeluh rindu dengan anaknya dibanjar yang masih kecil, dia juga sering mengeluh bahwa temannya kejar-kejar dia tagih utang, yang dipinjamnya satu juta,' ujar ibu korban.

Kapolsek Samarinda Utara, Kompol Erwin, saat di konfirmasi mengatakan, korbannya kita evakuasi dan dibawah ke RSU A.W Syahrani untuk dilakukan visum, untuk mengetahui sebab kematian korban dengan cara gantung diri, ujar. Kapolsek.

"Untuk motif kematian korban masih dalam penyelidikan, namun sementara meninggal dengan cara gantung diri menggunakan ikat pinggang, yang diduga stres karena pikiran anaknya di Banjar dan dikejar-kejar katanya ada pinjaman Rp 1 juta, "pungkas Kapolsek Erwin.(bhc/gaj)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2