JAKARTA, Berita HUKUM - Berkomunikasi tidak akan mencapai titik temu jika tidak paham dalam menyampaikannya. Terlebih dalam bidang Pertahanan dan Keamanan yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak.
Melalui Diskusi Komunikasi Publik yang diadakan Badan Diklat dan Pelatihan Kementerian Pertahanan RI bersama Atase Pertahanan Duta Besar Kanada, diharapkan adanya kesinambungan komunikasi diantara Perwira dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Hartin Asrin, pelatihan akan menjabarkan mengenai teknik negosiasi, hubungan antar media dan komunikasi media terhadap institusi Militer.
“Kami ingin adanya peningkatan dalam penyampaian berkomunikasi, terutama pada publik. Hasil dari penyampaian komunikasi ini nantinya beragam namun dalam satu aturan yang jelas dan transparan. Pelatihan ini pun akan menjabarkan bagaimana nantinya Perwira dapat memiliki teknik negosiasi pada media massa, terlebih dalam keadaan siaga perang. Kita akan banyak berdiskusi soal ilmu komunikasi ini bersama atase pertahanan dari kedutaan besar Kanada,” papar Mayor Jenderal TNI Hartin Asrin pada BeritaHUKUM, Senin (20/10) di Gedung Diklat Kemenhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta.
Sementara Atase Pertahanan Kedutaan Besar Kanada yang diwakili oleh Kolonel Janine Knackstedt, PhD, CD., menjelaskan keberadaan dirinya sebagai dosen tamu atas undangan Kementerian Pertahanan guna berbagi informasi dalam teknik komunikasi militer yang dimiliki atase pertahanan Kanada.
“Saya nilai pertemuan ini penting dan bermanfaat. Komunikasi dalam bidang militer sangat diperlukan, terutama pada hubungan diantara para Perwira dan Komandan dalam mengaplikasikan tugas yang terkait pada keinginan masyarakat. Profesionalitas kerja dan aspek transparansi perlu di kedepankan. Karenanya kami akan saling berbagi pengalaman dalam pertemuan ini,” tutur Janine Knackstedt pada BeritaHUKUM.
Adapun Diskusi Komunikasi Publik yang diadakan oleh Badan Diklat dan Pelatihan Kementerian Pertahanan RI bersama Atase Pertahanan Duta Besar Kanada turut pula diikuti oleh sejumlah perwakilan dari atase pertahanan negara sahabat, yaitu atase pertahanan dari Vietnam, Bangladesh, India, Pakistan dan Malaysia.(bhc/mat)
|