Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Kemendikbud
Direktorat Kesenian Kemendikbud Gelar Pameran Lukisan 'Aneka Rupa 5 RSJ'
2018-08-30 14:46:58
 

Tampak beberapa karya lukisan pada pameran 'Aneka Rupa Lima RSJ,' (Foto: BH /mos)
 
TANGERANG, Berita HUKUM - Menandai awal dari perhelatan Festival Bebas Batas 2018 yang akan dilaksanakan pada 12-29 Oktober 2018, Direktorat Kesenian pada Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar pameran pendamping 'Aneka Rupa 5 RSJ' di area keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (30/8).

Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan mengatakan, bahwa acara pameran ini menampilkan karya-karya pilihan yang didapat dari observasi dan workshop yang melukis bersama di lima rumah sakit jiwa diantaranya Jakarta, Solo, Lawang, Denpasar dan Bandar Lampung.

"Jadi gini, Festival Bebas Batas ini kan tahun kedua, tahun lalu kita juga sudah lakukan. Intinya kita ingin memberikan bahwa kesenian itu aspeknya sangat luas tidak hanya seniman, tapi ini karya dari kawan-kawan kita dan saudara-saudara kita penghuni Rumah Sakit jiwa di lima Rumah Sakit jiwa," kata Restu Gunawan, Kamis (30/8).

"Dari hasil karya itu kita melakukan workshop di lima Rumah Sakit Jiwa itu mulai Mei, Juni, Juli. Dari karya itu kemudian dipamerkan salah satunya disini ini sebagai bagian dari awal perhelatan festival bebas batas bulan Oktober nanti di galeri nasional, untuk ini ada dua tempat yakni di Bandara Soekarno Hatta dan di Halte Bus Transjakarta," sambungnya.

Menurutnya, karya-karya lukisan pilihan yang ditampilkan pada pameran tersebut merupakan sebuah karya seni yang baik. Terlebih diciptakan oleh orang-orang yang sedang dalam kondisi pemulihan dari penyakit kejiwaan yang dialami.

"Setelah kita lakukan workshop diluar ekspektasi kita karyanya bagus-bagus kita juga bisa belajar tentang hidup dan kehidupan. Ternyata orang-orang yang mempunyai penyakit kejiwaan itu ketika seni sebagai terapinya itu ternyata karyanya juga bagus lewat goresan-goresan tangan itu kita juga bisa melihat apa yang direnungkan, apa yang dipikirkan," pungkasnya.(bh/mos)



 
   Berita Terkait > Kemendikbud
 
  Mulyanto Nilai Penggabungan Kemenristek - Kemendikbud Sebuah Langkah Mundur
  Kemendikbud: KKI 2018 adalah Semangat dari UU Nomor 5 Tahun 2017
  Libatkan Desainer Ternama, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Siap Gelar EFWI
  Tim dari Provinsi Jateng Raih Juara I LCCM Tingkat Nasional 2018
  Kemendikbud Berikan Orientasi 679 Peserta Darmasiswa dari 94 Negara Sahabat
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2