JAKARTA, Berita HUKUM - Konsorsium Mahasiswa Jakarta (KMJ) mengadakan diskusi publik, bertajuk Dinamika Politik Menjelang Pemilu 2014, di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat, Rabu (3/7).
Diskusi ini menghadirkan pembicara tokoh muda dari Partai seperti Masinton Pasaribu, Ketua Umum REPDEM anderbow PDI-P, Wibowo Sekjen PBB, Pengamat Politik Hanta Yudha, Jakfar Habsah, dari Partai Hanura.
Sekjen PPB Wibowo mengungkapkan bahwa harapan untuk merubah Golput di 2014 bila masyarakat pemilih kecewa dengan caleg yang ada dan angka tingginya golput tidak perlu di salahkan, apa lagi Golput teknis misalnya anakya sakit, hujan, ketiduran, Golput admistratif, yang susah adalah Golput Indiologis, dan Gulpot sekeptis terhadap Parpol dan Politikus.
Menurut Wibowo, "kami mengharapkan adanya sistim perubahan UU politik dalam Pemilu, bila ada pilihan Partai 12 maka harus ada pilihan yang ke 13, untuk menekan angka jumlah Golput maka perlu aturan baru, calon Presiden Independent dan calon Parlemen Independent," ujar Wibowo.
Masinton Pasaribu, Ketua Umum REPDEM, mengungkapkan bagaimana pemilu 2014 tidak hanya sebagai ritual dan menina bobokan masyarakat namun harus dapat mencapai perubahan di 2014.
Menurut Masinton Demokrasi bukan untuk demokrasi, ada 294 Kepala daerah di Indonesia terlibat dalam kasus Korupsi, ini data dari Kementerian dalam Negeri.
"Dapat kita bayangkan tata kelola negara saat ini dikuras Bandit- Bandit, proses perjalanan Demokrasi kita harus di evaluasi dan jangan sampai pemilu kita hanya menjadi ritual semata, guna mengganti wajah lama menjadi wajah baru," ujar Masinton.
Sementara Arya Bima, dari Partai PAN mengatakan, betapa susahnya saat ini kita susah menjeput bola mencari bibit unggul sebagai hasil dari kaderisasi. Partai sibuk membuat sekolah dan lain-lain.
"Media besar saat ini, dikuasai oleh tokoh-tokoh Politik, berapa kali Ketua Umum Partai itu tampil dalam sehari, ini harus di atur agar Rakyat tidak muak, kalau calon parlement tidak berani ngomong dan berbeda maka tidak usah menjadi anggota Parlementer," ujar Arya Bima.
Acara diskusi ini sangat, menarik dengan hadirnya, Hatta Yudha, memberi pandangan politik mengenai Calon Presiden (Capres) di 2014, dan sesi tanya jawab dari ratusan peserta mahasiswa yang hadir, di dalam diskusi ini.(bhc/put) |