ACEH, Berita HUKUM - Sejumlah mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), baik petinggi maupun bawahannya yang bertempat di Aceh, Jakarta dan luar negeri sampai saat ini masih menuntut kesejahteraan dari Pemerintah Zikir (Zaini-Muzakir gubernur sekarang,red).
"Tidak sedikit dari kalangan eks GAM yang mengadu nasibnya mencari uang recehan demi menghidupi keluarganya di rumah," jelas mantan Komando GAM wilayah II Batei Iliek, Tgk Hasnawi Ilyas alias Awi Juli, kepada pewarta BeritaHUKUM.com, Sabtu (2/6).
Dikatakannya, meskipun sekarang ini kekuasaan pemerintahan Aceh berada ditampuk para mantan GAM juga, namun hanya eks GAM tertentu yang kehidupan ekonominya mapan bahkan bergelimpangan harta. Ironisnya, mereka justru sekarang ini sudah lupa dengan para kombatan lainnya, bahkan sebagian petinggi dan bawahanya ada yang tidak diakui.
"Kita sangat prihatin sekali melihat pemerintahan sekarang yang tidak peduli dengan sesama kombatan, kasihan sekali kondisi mereka saat ini," tukas Awi Juli.
Seperti yang dirasakan oleh eks petinggi GAM lainnya seperti Abu Ajis (eks petinggi GAM Aceh Rayeuk), Koboi (wilayah Bate Ilek), Adi Cs (wilayah Aceh Timur), berikut Bustamam (eks Komando wilayah Tiro) Kabupaten Pidie.
Oleh sebab itu, mantan komando GAM ini meminta kepada pemerintah Zikir untuk merealisasikan 1 juta/per KK dalam setiap bulanya sebagaimana yang dijanjikan semasa kampanye Pemilukada lalu. Karena, imbuhnya lagi, GAM termasuk pejuang juga masa itu, malahan yang terjadi para pemimpin sekarang justru mementingkan perutnya sendiri.
Cobalah pemerintah memperhatikan nasib-nasib GAM sekarang yang dulunya sama-sama hidup di hutan, kompak mengangkat senjata. "Kesejahteraanlah yang kita butuhkan, jangan hanya isi perut sendiri," pintanya.(bhc/sul)
|