JAKARTA, Berita HUKUM - Uchok Sky Khadafi Forum Indonesia Untuk Transparansi Angaran (FITRA menjelaqskan tentang proses Ujian Nasional (UN) yang berlangsung hingga hari ini, menuai permasalahan serius, terkait tender pengadaan dan distribusi kertas ujian UN.
Diduga keras distribusi Bahan UN Tahun 2013, yang menghabiskan uang Negara sebesar Rp 94,8 Miliar telah diselewengkan, ujar Uchok Sky Khadafi kepada pewarta BeritaHUKUM.com.com, Rabu (17/4) di Hotel Haris Tebet Jakarta Selatan.
Memang telah disiapkan oleh negara menyediakan anggaran pengadaan dan distribusi bahan (UN) sebesar Rp. 120.457.937.603.
Dan Badan Penelitian dan pengembangaan (Balitbang) hanya menghabiskan sebesar anggaran Rp. 94.885.352.747. Menurut mereka, Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa menghemat anggaran sebesar Rp. 25.572.584.856 dengan argumen lelang yang mereka lakukan.
Tetapi, dalam pemantauan Seknas (FITRA), seharusnya anggaran yang dapat dihemat sebesar Rp. 25.5 Miliar oleh Balitbang Kementerian Pendidikan dan kebudayaan ini terlalu kecil, dan hanya untuk mengelabui publik.
"Seharusnya Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa melakukan penghematan anggaran minimal sebesar Rp. 32.860.651.085 atas penggandaan dan distribusi bahan (UN) dan ini temuan kita," ujar Ucok Sky Khadafi.
Kemudian, dibawah ini adalah gambaran lelang yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimana beberapa perusahaan yang punya harga penawaran tinggi dan mahal dimenangkan dalam lelang penggandaan dan distribusi bahan UN ini.
"Sedangkan, perusahaan yang punya penawaran rendah dan murah, bisa dikalahkan dalam tender tersebut ada apa ini?," ujar Ucok.
Selain itu tambah Ucok, "gambaran lelang penggandaan dan distribusi bahan (UN) ini sungguh aneh dan banyak kejangalan, seperti arisan atau pengaturannya pemenang tender telah diatur. Yang ada tender pengadaan saja, sementara untuk pendistribusian, nggak jelas," kata Ucok.
Misalnya, pada paket 1, pemenang lelang adalah PT Balebat Dedikasi Prima. Tapi, PT. Balebat Dedikasi Prima ikut juga pada paket 3, dengan penawaran lebih rendah dan murah, tapi bisa dikalahkan oleh PT. Ghalia Indonesia Printing.(bhc/put) |