JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritisi Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi menyambut HUT Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kompleks Parlemen.
"Kita disajikan impian kosong," ujar Fadli Zon usai mengikuti Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8) lalu.
“Secara ekonomi, Presiden optimis dan kita juga berharap demikian. Tetapi lebih baik kita bersiap – siap menghadapi satu kondisi yang lebih buruk, mengantisipasi jangan sampai nanti kita menganggap enteng situasi tetapi kenyataannya keadaan lebih berat bahkan tidak sanggup,”ungkap Fadli Zon.
“Lebih baik kita bersiap – siap dengan over estimated melihat keadaan atau konservatif, tegas Fadli Zon.
“Jika ada kejadian lebih buruk, misalnya pelemahan nilai tukar rupiah dari berbagai faktor. Misalnya devaluasi yuan, kita harus ada sense of emergency rasa kedaruratan, jangan semuanya dianggap enteng dan rakyat menjadi korban. Ini merupakan pelajaran yang berharga yang harus kita ambil dari pengalaman terdahulu,” jelas Fadli.
Pemerintah kata Fadli, masih menganggap enteng terhadap kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Pemerintah masih optimis dengan pertumbuhan 7%, namun bagaimana caranya pertumbuhan itu. “ Katanya nanti bulan September ekonomi akan meroket pertumbuhannya, namun bagaimana caranya,” tukas dia.
Pimpinan Dewan ini menekankan agar pemerintah jangan menyajikan impian kosong, lebih bagus dengan kenyataan pahit tetapi kita hadapi secara bersama. “ Itulah persatuan, jangan bersatu untuk mimpi kosong, tetapi bersatu untuk menghadapi kenyataan – kenyataan untuk menolong rakyat,” tutup Fadli.(skr/dpr/bh/sya) |