Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah Sebut KMP Bubar Tahun Ini
Monday 01 Feb 2016 11:29:26
 

Ilustrasi. Deklarasi Koalisi Merah Putih permanen.(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai gabungan partai-politik oposisi pemerintahan Jokowi-JK akan bubar ditahun 2016 ini. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) salah satu pencetusnya sudah tak lagi sejalan. Hal itu dilayangkan Sekretaris Harian Koalisi Merah Putih (KMP) DPR RI Fahri Hamzah.

Politisi PKS itu mengemukakan, tahun 2016 merupakan ujian bagi KMP. Bisa jadi, tahun ini menjadi tahun terakhir bagi koalisi oposisi pemerintahan itu. "Sejak awal, cukup banyak yang ragu apakah KMP bisa bertahan lama," ungkapnya kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/1) lalu.

Sejak dideklarasikan, kata Wakil Ketua DPR RI itu, sebelum pemilihan presiden (pilpres) sinisme berkata 'bila Prabowo menang KMP bertahan tapi kalau Prabowo kalah KMP habis'.

"Alhamdulillah setahun setelah KMP menguasai DPR dan MPR koalisi masih bertahan tetapi akhir 2015 lalu KMP menunjukkan gejala melemah," pungkasnya.

PAN dan Golkar sudah jelas mengumumkan bergabung dengan pemerintah meski menyatakan tetap di KMP. Sementara, PKS dan Demokrat dalam kasus persidangan Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan secara bulat mendukung koalisi pemerintah.

"Yang bertahan digaris KMP hanya Golkar, Gerindra dan PPP, sementara pemerintah masih 'menggantung' nasib Golkar dan PPP di Kemenkumham. Maka apakah KMP masih relevan? Publik harus terus diyakinkan bahwa membangun kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan adalah jalan demokrasi yang niscaya," kata Fahri.


Fahri juga mengaku, partainya mulai tidak sejalan dengan KMP. Kendati demikian, dia tetap meyakini KMP masih akan tetap eksis ke depannya. "Apalagi karena Pilpres 2019 akan dimulai lebih awal bersama pemilu legislatif. Dan popularitas Prabowo saat ini berada jauh lebih tinggi dari calon lain, termasuk Presiden Jokowi," tutupnya (aen/JPNN/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Fahri Hamzah
 
  Tegur Dahnil, Fahri Hamzah: Bro, Jangan Seret Pak Prabowo Ke Isu Kecil
  Fahri Hamzah Sarankan Presiden Bentuk Perppu Perlindungan Data Penduduk
  Kivlan Zen Batal Dicekal, Fahri Hamzah: Bukti Hukum Kita Diatur Segelintir Orang
  Jika Prabowo Menang, Fahri Usul SBY dan Amien Rais Jadi Menteri Senior
  Terlalu Cepat Definisikan Pahlawan dengan Pengertian Baru
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2