ACEH, Berita HUKUM - Masih seputar tindakan kekerasan terhadap kuli tinta, LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM) turut menyesalkan terhadap tindakan Direktur PT. Syakila Group yang main keroyok dan pukul terhadap wartawan yang sedang bertugas.
"Kita sangat menyesalkan tindakan bergaya premanisme itu," kata Direktur LSM GRAM, Muhammad Azhar, kepada BeritaHUKUM.com, Sabtu (5/7) menanggapi terkait insiden pengeroyokan dan pemukulan yang menimpa salah seorang wartawan media online BeritaLima.com, Efendi Nurdin (28) pada Jum'at (4/7) kemarin, di kantor PT. Syakila Group, Keude Alue Puteh, Baktiya, Aceh Utara.
Apalagi, ditambahkan Azhar, si pewarta tersebut sedang bertugas dan bermaksud untuk menagih biaya pemasangan iklan di media itu. "Ini kan sangat ironis, ditagih bukannya bersikap baik malah bersikap arogan
bahkan main kroyok seperti preman. Apalagi di bulan puasa!," sesal Azhar.
Seharusnya, kepada semua pihak dapat menghormati undang-undang yang melindungi para pekerja pers tersebut. Menurutnya, insiden yang terjadi terhadap wartawan kemaren telah mencederai semangat reformasi.
Seperti diberitakan, seorang kuli tinta dari media online BeritaLima.com, Efendi Nurdin (28) babakbelur akibat dikeroyok dan dipukuli di kantor PT. Syakila Group, Keude Alue Puteh, Baktiya, Aceh Utara oleh direktur perusahaan itu dan anakbuahnya, saat menagih biaya pemasangan iklan ucapan selamat atas dilantiknya Komite Pemenangan Partai Aceh (KPPA), yang sudah lama tak dibayar.(bhc/sul). |