SURAKARTA, Berita HUKUM - Usai digelar kegiatan talkshow 4 Pilar Goes to Campus kerjasama MPR RI dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, rangkaian acara talkshow dalam rangka Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa tersebut dilanjutkanharinya di Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, Selasa (28/01).
Tidak kalah meriahnya dengan penyelenggaraan di Yogyakarta, GTC kali ini dihadiri oleh 250 peserta yang merupakan Mahasiswa dari berbagai fakultas di UNISRI.
Acara yang di gelar di Auditorium UNISRI menghadirkan narasumber Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari, Bupati Karanganyar Juliatmono dan Rektor Unisri Kaptirahayu Kuswanto. Membahas tema ‘Partisipasi Politik Rakyat’.
Fokus talkshow meruncing tentang persoalan isu maraknya fenomena golput yang akan makin menjadi pada pemilu 2014 nanti. Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari mengungkapkan bahwa dari hasil dari beberapa survey menunjukkan semangat masyarakat untuk memilih masih cukup bagus.
Menurutnya, adanya indikasi rasa kecewa masyarakat terhadap hasil pemilu merupakan hal wajar, sebab ranahpolitik pasti ada plus minusnya. Namun, jangalah dijustifikasi secara menyeluruh kalau system politik itu gagal total, system masih dapat dibenahi.
“Secara konstitusional pemilu sudah semakin kuat. Pemilu harus dilaksanakan. Tidak bisa tidak (-dilaksanakan),” tegasnya.
Setali tiga uang dengan Hajriyanto, Bupati Karanganyar Juliatmono setuju untuk tidak skeptic dan sikap saling menyalahkan terhadap pelaksanaan pemilu. Sebab, ahnya akan memunculkan imej tidak adanya kebanggan terhadap bangsanya.“Banyak partai politik yang kesulitan memunculkan atau mencari caleg berkualitas.
Pada intinya, hampir semua caleg itu berangkat dari keinginan mengubah bangsanya lebih baik. Namun budaya masyarakat yang memang sumber dayanya belum tertata dengan baik,sehingga selalu terbuka ke arah money politic,” ujarnya. Sehingga, lanjutnya, pada saat berhadapan dengan masyarakat tidak punya daya kemampuan ekonomi untuk melakukan kegiatan politik, lanjutnya.
Berbicara soal leadership contuinity, Hajriyanto menegaskan bahwa pemilu 2014 harus diselenggarakan untuk melanjutkan kepemimpinan bangsa, baik untuk eksekutif maupun legislatif yang clear dan clean. “Pemimpin tersebut secara ideologi harus bersih dari korupsi. Untuk rakyat tidak ada pilihan lain, pemilu 2014 jangan memilih sosok yang terlibat korupsi. Hanya pemimpin yang bersih yang mampu membersihkan negara ini,” tegasnya.
Sedangkan Rektor Unisri Kaptirahayu Kuswanto lebih menyoroti munculnya caleg dari kalangan artis. Secara umum Kaptirahayu memandang positif, namun caleg artis tersebut harus memahami kerjanya, mampu dan berkualitas. Tentang kuota kursi 30% untuk perempuan di parlemen, bagi Kaptirahayu tidak perlu dipersoalkan, intinya semua harus dilihat dari kemampuan dan kapabiliats caleg.(mpr/bhc/rby) |