Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Korupsi
Generasi Muda Menangkal Korupsi
Thursday 05 Feb 2015 09:43:05
 

Ilustrasi. Stop Korupsi. Berani Jujur Hebat.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Istilah “gravitasi” bagi pelajar sekolah menengah atas, tentu sudah pasti bukan hal yang asing lagi. Sebab, mereka telah mempelajarinya dalam mata pelajaran, semisal ilmu pengetahuan alam atau sains. Gravitasi dijelaskan sebagai gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Secara sederhana, pengalaman ini tergambarkan oleh tokoh yang mengemukakan, Isaac Newton, saat ia kejatuhan buah apel saat berada di bawah pohonnya.

Namun, begitu mendengar istilah “gratifikasi”, boleh jadi tak semua pelajar bisa memahaminya dengan benar. Ini pula yang dialami 50 pelajar SMA 3 Surakarta, ketika mengikuti pembekalan antikorupsi di Auditorium Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (3/2) siang lalu.

Kedua istilah ini memang mirip, namun maknanya sungguh berbeda. Spesialis Sosialisasi Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Ariz Dedy Arham mengatakan, gratifikasi merupakan salah satu dari tujuh bentuk tindak pidana korupsi.

“Gratifikasi merupakan pemberian kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,” kata Ariz.

Selama beberapa jam, didampingi empat guru, para pelajar akselerasi ini mendapatkan bekal materi antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta. Mereka berharap, sebagai generasi muda bisa berkontribusi dalam upaya pemberantasan korupsi. Karena itu, Ariz menambahkan, untuk dapat berperan serta, dibutuhkan pemahaman yang memadai. “Pahami dulu, baru lawan. Agar budaya budaya koruptif harus dihindari sebelum menjadi kebiasaan,“ katanya.

Sementara itu, di saat yang bersamaan, sebanyak 35 mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Universitas Udayana, juga mengunjungi KPK untuk mendapatkan pembekalan antikorupsi. Spesialis Kampanye Dikyanmas KPK, Epi Handayani mengatakan, ini merupakan upaya pencegahan korupsi di kalangan generasi muda.

“Korupsi bukanlah Budaya. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya Anti Korupsi. Karena itu, budaya konstruktif ini harus ditumbuhkan agar kita mampu mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi,” katanya.(kpk/bhc/sya)




 
   Berita Terkait > Korupsi
 
  Usai OTT 4 Pejabat Pemprov Kalsel, KPK Tetapkan Gubernur Sahbirin Noor sebagai Tersangka Kasus Dugaan Suap
  Kejagung Sita Rp 450 Miliar terkait Perkara Korupsi PT Duta Palma Korporasi
  Inilah 10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah
  6 General Manager UBPP LM PT Antam periode 2010-2021 Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Komoditi Emas 109 Ton
  Jaksa Agung: Kerugian Negara Kasus Dugaan Korupsi Timah Tembus Rp 300 Triliun
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2