LONDON, Berita HUKUM - Sebuah tim peneliti di Sekolah Teknik Universitas Newcastle tengah mempelajari kemungkinan menciptakan sebuah gerbong kereta api tahan ledakan untuk menghindarkan terulangnya insiden yang terjadi di jaringan kereta bawah tanah London akibat serangan teroris beberapa tahun lalu, Jum'at (25/1).
Para insinyur dalam tim ini berhasil membuat sebuah gerbong tahan ledakan yang didesain sesuai dengan situasi pengalaman traumatis tanggal 7 Juli, 2005 itu.
Gerbong digdaya ini dibuat antara lain dengan melapisi plastik pada pinggir jendelanya, bahan rangka dibuat dari material penyerap energi sementara bagian-bagian yang berat dan bagian atapnya terikat kuat.
Seorang juru bicara dari Universitas Newcastle menyebut gerbong anti ledak ini juga "hemat".
Desain yang sudah jadi ini diharapkan dapat ditawarkan pada industri kereta untuk memberi jaminan keamanan lebih pada penumpang.
Para pakar memusatkan penelitian pada dua hal: yaitu upaya membatasi dampak ledakan pada gerbong dan mengurangi volume serpihan akibat ledakan yang dapat membahayakan bahkan menewaskan penumpang.
Untuk riset ini, tim menciptakan kondisi ledakan betulan dengan memanfaatkan gerbong kereta bawah tanah Inggris (Tube) yang sudah usang.
Obyek berhamburan
Tes serupa dilakukan pula pada gerbong baru hasil desain tim dengan meniru efek ledakan bom dalam gerbong.
Kunci keberhasilan upaya melindungi penumpang dari bahaya, menurut peneliti utama Conor O'Neill, "upaya mencegah serpihan gerbong beterbangan adalah kuncinya. Mengunci panel langit-langit agar tidak berhamburan sangat menurunkan risiko jatuhnya korban dan juga membuat koridor antar kursi tetap bersih dari serpihan benda," ujarnya.
"Lapisan untuk jendela yang kami kembangkan juga sangat efektif. Tanpa lapisan itu sebuah ledakan dalam gerbong akan membuat jendela hancur berkeping-keping ke arah luar, sehingga orang yang ada di luar seperti calon penumpang di peron berisiko jadi korban pecahan kaca." Jelasnya.
Sementara untuk meredam goncangan peneliti mencoba mengembangkan material yang mampu menyerap energi sehingga mengurangi dampak ledakan.
O'Neil menambahkan, "sekedar mengganti seluruh gerbong bukan jalan keluar. Yang kita coba tunjukkan adalah bahwa perusahaan (kereta api) bisa membuat modifikasi untuk gerbong yang hemat sekaligus efektif yang akan memberi perlindungan lebih kalau terjadi serangan," tambahnya.(bbc/bhc/rby) |