WONOSOBO, Berita HUKUM - Regenerasi petani serta konsolidasi lahan merupakan sebuah upaya penting dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras dan jagung.
Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Tengah Kholiq Arif menanggapi isu negatif mengenai ketahanan pangan.
"Isu beras dan jagung selalu bersalip-salipan degan isu dengan kebutuhan pokok. Ini jangan hanya menjadi isu politik ketahanan pangan. Maka yang harus dilakukan regenerasi petani dan konsolidasi lahan," jelasnya, Jumat (23/11).
Menurut dia, regenerasi petani tidak berjalan efektif bila generasi milenial kurang tanggap akan hal itu dan tentu saja akan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.
"Tidak ada gairah dari kaum milenial untuk bertani. Bahkan kehilangan sumber daya manusia di bidang pertanian hingga 37 persen. Ini peluang anak-anak muda. Tapi semua harus berpikir jernih, sektor pertanian membutuhkan perubahan yang signifikan dari berbagai sisi," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya terus menyusun konsep agar sektor pertanian tetap dalam tatanan yang baik, sehingga masih dapat membantu ketersediaan pangan.
"Orientasi bertani harus diubah, tidak merusak tanah, tanaman sehat dan menguntungkan, serta proses hulu dan hilir menjadi satu kesatuan," katanya.(bh/mos) |