Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Muhammadiyah
Haedar Ungkap Karakter yang Harus Dimiliki Warga Muhammadiyah
2021-08-24 07:15:45
 

Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. Ketua Umum PP Muhammadiyah.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Bagi Muhammadiyah, melakukan amar makruf nahi munkar tidak bisa dilakukan dengan cara yang munkar, tapi harus dilakukan dengan cara yang makruf.

Termasuk dalam berargumen atau berdebat.Mengingatkan hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar semangat Surat An-Nahl ayat 125 senantiasa menjadi pedoman dalam bertutur maupun bertindak.

"Orang Muhammadiyah harus bicara, harus bertindak berdasarkan ilmu. Jangan spekulasi. Jangan asal. Karena kita ini kan katanya pelopor," pesan Haedar dalam forum daring LSBO, Jumat (22/8).

"Maka menjadi niscaya kalau kita ingin melahirkan kreativitas berdakwah, bertajdid ya orang Muhammadiyah harus lebih kreatif, lebih mahir, lebih cerdas, lebih hikmah, lebih mauidhah hasanah, lebih menjadi penjadal-penjadal yang bilati hiya ahsan," tambahnya.

Bil hikmah yang dimaksud Haedar adalah kemampuan memadukan antara nash dan akal yang kemudian melahirkan kearifan, kebijakan, dan pelajaran yang baik dan mengandung sifat ihsan.Karakter keilmuan ini oleh Haedar juga dipesankan agar menjadi karakter orang Muhammadiyah dalam berhadapan dengan kelompok apapun, baik orang sekuler ataupun orang yang jumud dalam beragama.

"Jadi kalau kita tidak setuju dengan pemikiran orang sekular, orang liberal, bahkan ateis, kita harus punya argumentasi lebih baik dari mereka. Supaya apa? Ya bisa menaklukkan mereka bahwa Islam itu di atas ateisme, di atas paham sekularisme, liberalisme dan sebagainya," terangnya.

"Atau juga sebaliknya ketika mereka yang konservatif punya argumen-argumen yang mempertahankan kejumudan, dogmatisme, bahkan sikap kolot, kita juga harus berdialog kepada mereka dengan cara bilati hiya ahsan," pesan Haedar.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2