Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pemilu 2014
Hancur Kita Kalau Jokowi Jadi Capres
Sunday 25 May 2014 20:43:41
 

Ilustrasi. Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla saat pendeklarasian Capres Cawapres PDIP.(Foto: BH/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Beredar video wawancara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di dunia maya lewat tayangan wawancara dengan Bisnis Indonesia TV. Menurut JK, Jokowi hanya populer, namun belum bisa membuktikan keberhasilan membangun jakarta.


Video berdurasi 3 menit 52 detik itu dibuat sebelum JK menjadi cawapres pendamping capres Jokowi. JK mengkritik pedas Jokowi yang dianggap belum pantas memimpin negeri ini.

Menurutnya, kemampuan dan pengalaman lebih penting daripada sekadar umur. Jokowi belum bisa membuktikan mampu mengurus ibu kota, apalagi negara ini.

"Kalau dia muda, tapi syaratnya punya pengalaman. Jangan karena dia muda, harus punya track record," ujar JK yang dalam tayangan Bisnis Indonesia TV itu mengenakan batik.

Menurut JK, bisa hancur negara ini jika mantan wali kota Solo itu menjadi capres. Kata dia, Jokowi populer, tetapi belum bisa membuktikan mampu mengurus Jakarta, apalagi negera ini berpenduduk sekitar 240 juta jiwa.

"Jangan tiba-tiba karena terkenal di Jakarta dicalonkan presiden. Bisa hancur, bisa bermasalah negeri ini. Kalau sukses di DKI, ya silakan (maju sebagai capres)," imbuhnya.

Pendapat JK ini berkaca kepada negara-negara lain yang presiden atau perdana menterinya tidak datang secara instan, melainkan melalui beberapa tingkatan. Contohnya Amerika Serikat, yang menjadi presiden pasti dari gubernur atau senator.

"Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman? Dia kan Gubernur DKI, pengalamannya dari Wali Kota Solo. Saya sendiri yang usulkan supaya satu tingkat di atasnya, saya anggap baik di Solo, bisa naik di atasnya DKI," ujarnya.

"Biarlah DKI dulu, itu masalah popularitas, belum membuktikan mampu mengurus Jakarta. Bahwa dia (Jokowi) mampu mengurus Jakarta otomatis punya kemampuan mengurus negeri ini," tegasnya.

Entah mengapa kini JK mau mendampingi Jokowi. Ia pasti memiliki alasan. Dan tentu saja, publiklah punya penilaian.

Berikut videonya,.(rok/inilah/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2