JAKARTA, Berita HUKUM - Direktur ETOS Institute, Iskandarsyah katakan, ada peningkatan penilaian masyarakat terhadap kinerja Polisi Republik Indonesia (Polri). Adapun, Survey Nasional Jajak Pendapat Publik, Kinerja Kepolisian di 5 Wilayah Kepolisian Daerah 01 Desember sampai dengan 20 Januari 2022. Demikian kata Iskandar, saat berikan keterangan terkait rilis survey ETOS yang digelar di bilangan Salemba Jakarta Pusat. Jumat (11/2).
Diketahui, survey tersebut dimulai dengan beberapa poin pertanyaan terbuka, baik seberapa kuat harapan dari responden. Termasuk di dalamnya isue yang lagi tren.
Kesimpulan sedari hasil riset dan survey ETOS Institute menyebutkan, tingginya tingkat pengetahuan respon den terhadap kinerja Kepolisian di daerah masing masing yang berada diangka 87% menunjukkan tingkat keterbutuhan informasi kepada institusi kepolisian cukup tinggi.
Dilihat berdasarkan, Media Sosial (42%) dan Media Cetak Elektronik (31%) menduduki dua media informasi teratas bagi keterbutuhan publik terhadap informasi kinerja kepolisian di daerah masing – masing.
Dimana, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Sumut) memiliki rating tertinggi di hampir seluruh aspek kinerja, disusul secara bergantian oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Daerah Jawa Timur
Turut hadir, narasumber saat acara Rilis dan Survey Kinerja Kepolisian RI oleh ETOS Institute, di samping Iskandarsyah Direktur Eksekutif ETOS, nampak Kompol Subandi, Kaur Pensat Subbid Penmas Bid. Humas Polda Metro Jaya, serta Irwan S.H aktivis Gerakan '98 dan praktisi hukum.
Iskandarsyah Direktur Eksekutif ETOS Institute. juga merupakan anak mantan Ajudan Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno tersebut mengemukakan, bahwa harapan publik kepada pimpinan Kepolisian Daerah pada umumnya masih bersifat normatif dan masih merupakan harapan lama. Demikian hasil riset survey ETOS Institute menyebutkan, kata Dia.
Harapan tertinggi publik adalah kepada punishment terhadap aparatur kepolisian yang melakukan kesalahan (19%), meningkatkan pelayanan publik (18%), menampilkan wajah kepolisian yang lebih ramah (16%), menghilangkan tindak malpraktik dalam penanganan kasus (16%), berani mempertanggungjawabkan kesalahan bawahan (15%), memastikan terjaminnya keamanan dan ketertiban wilayah (14%) dan lain lain.
Sementara, Irwan S.H salah seorang narasumber yang turut hadir memberikan komentar atas hasil riset survey ETOS tersebut yang menilai, bahwa setelah terpilihnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, telah ada Reward dan Punishment yang diberikan sudah cukup jelas.
Soal keinginan masyarakat terhadap 'mal praktik', sementara di Polda Metro Jaya (PMJ), sempat viral ada oknum polisi di Pulgadung lakukan 'mal praktik' terhadap pelapor (korban perampokan), atas dasar peristiwa peristiwa seperti itu, maka punishment akan betul-betul dijalankan.
"Awalnya institusi Kepolisian, lalu Kejaksaan dan Pengadilan. Harus rasional, dimana tingkat ekspetasi begitu tinggi berbanding lurus dengan kondisi yang ada. Baik di tingkat pusat dan di tingkat kabupaten / kota," papar Irwan.
Iskandarsyah juga menjelaskan apabila memang ditelisik terkait kasus Wadas di Jateng. Survey dilakukan sebelum survei tersebut
"Jawa Tengah, selama ini masih dalam kondisi kondusif. Yang menjadi atensi, dalam survei ini adalah Polda Jawa Barat," paparnya.
"Ini ada catatan, bagi kepala Kepolisian di daerah, agar tidak dengan peristiwa-peristiwa politik. Peran mereka terhadap masyarakat; perbuatan bawahan yang nyeleneh. Publik dari responden Jawa Barat, Jawa timur. Cukup apreasiasi pada Kapolda Sumut. Nampak inilah pimpinan yang kita cari. Dari Jatim, Jateng, dan Jabar. Punya harapan, memiliki Kapolda seperti beliau," pungkasnya.
Sebagai catatan, hasil rilis dan survey ETOS Institute menjabarkan, Kinerja Kepolisian di 5 Wilayah Kepolisian Daerah berdasarkan penanganan Kriminalitas Polda Sumut capai 27%, Polda Jawa Timur 22 %, dan dilanjutkan Polda Metro Jaya sebesar 21%.
Sementara, dari segi Tingkat Pelayanan Publik, Polda Sumut mencapai 29%, dilanjutkan oleh Polda Jawa Timur 20%, dilanjutkan dengan Polda Metro Jaya mencapai 19%.
Dari tingkat Keamanan Wilayah, di Polda Sumut mencapai 28% , Polda Jawa Timur 21%, dan Polda Metro Jaya sebesar 19%. Dan dari segi Maksimalisasi Penggunaan Fasilitas dan Tekhnologi, Ketiga Instansi Kepolisian Polda Sumut, Polda Jawa Timur dan Polda Metro Jaya berada pada angka 21% ketiganya.
Lalu, dari segi Pembenahan SDM di Polda Sumut mencapai 31%, lalu Polda Jawa Timur capai 21%, dan Polda Metro Jaya sebesar 18%. Demikian hasil dari jajak pendapat survey ETOS Institute.(bh/mnd) |