Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime     
Kapolri
Heboh, Beredar Foto Kapolri Selfie Bareng Para Netizen Pendukung Ahok
2016-11-25 21:52:38
 

Beredar Foto Kapolri Undang Netizen Pendukung Ahok, Salah Satunya Akun Penghina Prabowo.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menolak berkomentar soal foto-foto dirinya bersama para netizen yang disebut-sebut sebagai pendukung calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang sedang viral di media sosial. Sayang, pertemuan itu malah viral dengan dampak negatif.

Usai memberikan materi pada Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Tito bergegas menuju mobil dinasnya tanpa menghiraukan pertanyaan wartawan seputar foto dengan pendukung Ahok dan demo 2 Desember mendatang.

"Bapak buru-buru," teriak seorang ajudan Tito sambil terus memblokade wartawan.

Saat sudah berada di dalam mobil, Tito tidak membuka kaca untuk sekadar memberikan salam kepada Menteri Sosial Khofifah yang mengantarnya dari arena kongres.

Pertemuan antara Tito dengan para netizen yang dituding sebagai pendukung AHok, berlangsung pada Rabu (23/11) yang diakhiri dengan foto bersama dengan kapolri. Foto itu menjadi viral di media sosial karena beberapa orang yang ikut pertemuan dikenal sebagai pendukung Ahok.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, tudingan Kapolri berfoto dengan pendukung Ahok adalah fitnah.

"Semua gambar-gambar bisa dibuat macem-macem, caption-caption-nya. Nah sekarang kita luruskan. Itu fitnah," ujar Rikwanto.

Menurut dia, kedatangan para netizen merupakan undangan dari Kapolri untuk berdialog. "Di periode tertentu sejumlah nitizen kita undang, kami kumpulkan. Untuk komunikasi dengan humas, kami juga butuh keaktifan mereka men-share pesan-pesan kepolisian," jelas Rikwanto.

Sementara, Komunitas Masyarakat AntiHoax meminta maaf atas beredarnya foto sejumlah pendukung calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang beredar di media sosial sejak dua hari lalu.

"Maaf yang sebesar-besanya jika foto bersama netizen usai pertemuan justru ditafsirkan lain oleh beberapa pihak," kata perwakilan Komunitas Masyarakat Indonesia AntiHoax, Judith Lubis dalam keterangan tertulisnya.

Sedangkan, Seperti yang diposting oleh akun Facebook atas nama Alisia Ismael. Dia mengunggah dua buah foto pertemuan kedua belah pihak dan menyertainya dengan tudingan untuk melindungi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam postingan yang disebar 18.137 kali ketika tulisan ini dibuat, memuat gambar sejumlah orang yang dikenal giat dalam jejaring media sosial seperti Enda Nasution, Wicaksono alias Ndoro Kakung, dan Ulin Yusron.

Dilansir CNNIndonesia, Enda Nasution sebagai salah satu pihak yang diundang membenarkan kehadirannya di sana. Namun ia tidak menolak atau mengakui tudingan yang dialamatkan kepadanya dan peserta lain sebagai pendukung Ahok.

"Saya tidak bisa bilang iya atau tidak, tapi pertemuan ini pemicunya memang kasus Ahok," tutur Enda kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon Jumat (25/11) pagi.

Enda menjelaskan bahwa pertemuan tersebut berawal dari permintaan Tito untuk mengatasi penyebaran informasi palsu yang tak terkontrol di internet, utamanya di media sosial, yang belakangan hingar-bingar.

Pertemuan itu ia nilai sebagai partisipasi publik dalam memerangi berita simpang-siur yang sebenarnya terjadi tak hanya di kubu anti-Ahok namun juga di kubu.pro-Ahok.

"Kita melihat informasi palsu itu datangnya dari kedua kubu. Makanya kita dimintai tolong oleh Kapolri info-info yang tidak benar atau hoax untuk diberitahu atau di-counter," lanjut Enda.

Meski demikian, pertemuan yang diikuti oleh 20-30 orang pegiat media sosial ini Enda akui tidak bisa dianggap sebagai mewakili seratus persen seluruh pengguna media sosial di Indonesia.

Dari pertemuan tersebut potensi kerusuhan yang dapat mengakibatkan stabilitas nasional terguncang menjadi fokus utama. Menurut Enda, Tito menyebut ada beberapa pihak yang menunggangi kasus Ahok untuk mengacaukan negara.

"Intinya adalah ada semacam pihak-pihak yang mau manfaatin kasus Ahok dan ini pihak-pihaknya sudah ketahuan dari dulu," tambah Enda.

Sebagai respon itu, Enda dan partisipan pertemuan itu akan aktif memberi pemahaman kepada publik terkait informasi sesat yang kerap muncul melalui jejaring yang mereka miliki.

Publik pun jadi mempertanyakan pertemuan Kapolri dengan netizen yang oleh beberapa pihak dituding netizen yang diundang adalah para pendukung Ahok.

Terlebih salah satu yang ikut diundang adalah Ulin Yusron. Nama Ulin Yusron dulu heboh saat Pilpres dimana dia memposting foto EDITAN Capres Prabowo Subianto dengan tampilan ala NAZI dan berisi tulisan penghinaan keji.

"Si fasis, penculik, pemberang. #PraharaBocor" tulis Ulin Yusron di akun twitternya saat itu. Masa sih pemilik akun yang menebar Hate Speech dan fitnah keji seperti itu turut diundang Kapolri dan dijadikan referensi?(dbs/rimanews/portalpiyungan/cnn/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Kapolri
 
  Kapolri: Layani dan Lindungi serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat
  Kapolri Bilang 'Potong Kepala', Ditambahin Kapolda Metro: Saya 'Blender' Sekalian
  Program 100 Hari Presisi Kapolri, Prakasa Asabels Nusantara Giatkan Layanan Ambulans Gratis untuk Masyarakat
  100 Hari Kerja Kapolri Jenderal Listyo Dinilai Berperan Penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
  Romo Benny Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolri: Penyelesaian Masalah Intoleransi dengan Penegakkan Hukum
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2