Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Presiden SBY
Indonesia Harus Miliki Peradaban yang Maju
Thursday 20 Dec 2012 16:32:07
 

Presiden SBY Menyampaikan Sambutan Acara Sarapan bersama peserta Simposium PPI Sedunia, di Kedubes RI di New Delhi, India (Foto: Ist)
 
INDIA, Berita HUKUM - pdnIndonesia harus memiliki peradaban yang maju dan unggul, landasan perekonomian yang kuat, dan stabilitas politik. Hanya dengan begitu, jika ada gonjang-ganjing dan krisis global kita tidak akan ambruk.

"Menjadi masyarakat maju berarti menguasai teknologi, hidup rukun satu sama lain, kemudian memiliki miliki ciri masyarakat madani," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodalam sambutan acara sarapan bersama peserta Simposium Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPI) Sedunia 2012, di Kedubes RI di New Delhi, India, Kamis (20/12) pagi.

Sumberdaya manusia amatlah penting. Presiden SBY sangat berharap para pemuda untuk menjadi satu gugus manusia Indonesia yang siap mengawaki modenisasi dan pembangunan bangsa menuju ke masa depan. "Karena inilah yang dapat mengangkat bangsa kita," Presiden menegaskan.

"Jangan sia-siakan kesempatan dan peluang sejarah ini dan era itu akan datang. Tugas setiap pemimpin adalah melanjutkan proses pembangunan bangsa hingga suatu saat negara kita, seperti cita-cita negara pendiri republik, betul-betul menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur," Kepala Negara menambahkan.

Selain kriteria tersebut, ada dua kriteria lainnya, yakni ekonomi yang kuat dan berkelanjutan serta stabilitas politik dan demokrasi. "Manakala sebuah negara telah memiliki ketiga-tiganya, menghadapi gonjang ganjing, diskontinuitas, atau krisis pada tingkat global yang datang silih berganti, tidak perlu khawatir bahwa negara itu akan ambruk," SBY menjelaskan.

Pada tahun 1998 ekonomi Indonesia ambruk, tetapi sepuluh tahun setelahnya kita masuk G20 dan berada pada posisi 15 ekonomi terbesar dunia. "Pada saat krisis, income per kapita kita drop menjadi 600 dolar Amerika Serikat, tahun 2004 menjadi 1.100 dolar. Insya Allah tahun ini sudah mendekati 4.000 dolar AS," ujar Presiden SBY.

Tetapi itu semua belumlah cukup, kita harus melakukan lebih. SBY mengingatkan perlunya membangun landasan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Begitu juga kita perlu membangun stabilitas demokrasi dan politik. "Sekarang ini demokrasi Indonesia terus tumbuh, namun masih diperlukan kestabilan politik," Presiden SBY menandaskan.(dit/yor/pdn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2