Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
BMKG
Indonesia Perlu Data Seismik Data Buoy
Thursday 12 Feb 2015 06:31:22
 

Pertemuan The 4th Meeting of the ICG/PTWS Regional Working Group on Tsunami Warning and Mitigation in South China Sea (ICG/PTWS-WG-SCS).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kerjasama antara Indonesia yang diwakili oleh BMKG dengan negara-negara di kawasan Laut Cina Selatan, khususnya mitigasi bencana dan peringatan dini tsunami terus ditingkatkan dalam bentuk pelaksanaan program pertukaran data seismik dan data buoy dengan negara-negara dikawasan Laut Cina Selatan.

Realisasi program tersebut sudah dilakukan sejak pertama kali dilaksanakan, 12-14 Desember 2011 di Cina. Pertemuan kedua 16-18 Oktober 2012 di Malaysia, pertemuan ketiga 8-9 April 2014 di Cina dan pertemuan keempat 11-12 Februari 2015 di Indonesia dimana BMKG sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini.

Sambutan Kepala BMKG yang dibacakan oleh Deputi Geofisika Dr.Masturyono, Indonesia, satu negara di kawasan Laut Cina Selatan, mempunyai pengalaman bencana tsunami beberapa kali sejak tsunami Aceh, termasuk ancaman tsunami dari luar seperti tsunami Jepang dan Chili yang mengancam kawasan timur Indonesia bagian utara seperti Jayapura, Maluku dan Sulawesi.

Negara yang hadir pada pertemuan The 4th Meeting of the ICG/PTWS Regional Working Group on Tsunami Warning and Mitigation in South China Sea (ICG/PTWS-WG-SCS) antara lain Cina, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei dan Indonesia, termasuk beberapa observer dari Amerika dan Filipina yang hadir mengikuti pertemuan yang diselenggarakan di BMKG.

Diberitakan sebelumnya, Kawasan Laut Cina Selatan memiliki banyak sumber gempa salah satunya seperti manila Trench yang dapat menimbulkan ancaman tsunami ke negara-negara di kawasan itu.

Zona subduksi Manila sebelah barat Filipina bagian utara telah diidentifikasi sebagai daerah sumber tsunami yang sangat berbahaya, dimana lempeng Eurasia menunjam dibawah lempeng laut Filipina dengan kecepatan 70mm/tahun. Catatan sejarah dan model numerik menyatakan bahwa manila trench menjadi ancaman tsunami di kawasan tersebut.(bmkg/bim/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > BMKG
 
  BMKG: Awan Tebal Memanjang di Meulaboh Aceh Murni Akibat Dinamika Atmosfer, Tak Ada Kaitan Mistis
  Luncurkan Pemutakhiran Aplikasi Info BMKG, Dukung Asian Games dan Masyarakat Peduli Bencana
  BMKG Menjadi Pilot Project Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Asia Tenggara dan Pasifik
  BMGK Luncurkan Aplikasi Baru Info Cuaca & Iklim, Bantu Pemudik Jelang Lebaran
  Fenomena Equinox Merupakan Fenomena Alamiah dan Bukan seperti HeatWave
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2