JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kematian pasien flu burung di Bengkulu pekan lalu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah korban H5N1 tertinggi di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lembaga ini mencatat bahwa dari 349 kematian akibat flu burung di seluruh dunia sejak 2003, 155 di antaranya terjadi di Indonesia.
“Ada pasien wanita berusia 24 tahun di Bengkulu tersebut merupakan korban kelima flu burung di Indonesia tahun ini. Dua korban meninggal dunia sebelumnya adalah seorang bocah berusia 12 tahun di Badung, Bali dan seorang perempuan berusia 19 tahun di Banten,” kata pejabat Kementrian Kesehatan Rita Kusriastuti di Jakarta, Rabu (7/3).
Menurutnya, sejak 2003, ada 186 kasus penularan flu burung terhadap manusia di Indonesia dan hampir 80 persen berakhir dengan kematian. Pemerintah melalui Kemekes hingga saat ini belum mencabut status Kondisi Luar Biasa atau KLB untuk flu burung. “Ancaman flu burung dapat datang sewaktu-waktu. Kami telah lakukan tindakan pencegahan dan penanggulangannya,” imbuh dia.
Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung, tetapi pada ahli mengkhawatirkan kemungkinan adanya mutasi virus sehingga dapat menular dari manusia ke manusia. Berdasarkan laporan WHO yang dirilis di situs resmi organisasi tersebut hari ini, selain Indonesia kasus penularan flu burung ke manusia juga terjadi di Bangladesh.
Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh mengatakan ketiga pasien yang semuanya lelaki adalah pedagang di sebuah pasar burung di Dhaka. Semua korban selamat setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Sementara Thailand melaporkan adanya 25 kasus flu burung antara 2003-2006 dan 17 orang diantaranya meninggal dunia.(bbc/sya)
|