KORUT, Berita HUKUM - Korea Utara memperingatkan para diplomat Inggris bahwa negeri itu tak dapat menjamin keselamatan mereka setelah tanggal 10 April bila terjadi konflik, menurut Kementerian Luar Negeri Inggris, Sabtu (6/4).
Langkah terbaru ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengatakan bawa mereka sedang 'mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya' setelah rezim Korea Utara bertanya apakah Inggris akan mempertimbangkan evakuasi kedutaannya.
Perdana Menteri Inggris David Cameron hari Kamis mengatakan bahwa dia sangat prihatin akan apa yang terjadi di Korea Utara.
Peringatan perjalanan
Menurut dia, ancaman nuklir oleh rezim Korea Utara, di bawah pimpinan Kim Jong-un, merupakan salah satu alasan baginya untuk bertekad mempertahankan suatu sistem rudal nuklir pada kapal selam sepanjang waktu.
Dengan terjadinya perkembangan terakhir ini, Kementerian Luar Negeri menyatakan akan 'mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya,' termasuk kemungkinan memperbarui peringatan perjalanan ke Korea Utara.
Inggris memperingatkan Korea Utara bahwa negeri itu memiliki kewajiban berdasarkan Konvensi Wina untuk melindungi misi diplomatik dan menyatakan bahwa langkah terakhir Korut itu adalah suatu contoh 'retorika berkelanjutan' melawan Amerika.
Berbagai laporan dari ibukota Korea Utara, Pyongyang, menyebutkan suasana tenang, dan banyak yang percaya bahwa Korut sengaja menciptakan suasana krisis.(bbc/bhc/rby) |