Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Banjir
Ini Data Korban Bencana Banjir dan Gempa di Jawa Tengah
Wednesday 29 Jan 2014 21:05:07
 

Banjir di Pati Jawa Tengah ratusan rumah terendam.(Foto: MarlonTonk)
 
SEMARANG, Berita HUKUM - Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang mengalami bencana banjir cukup parah. Beberapa Kabupaten seperti Pekalongan, Pati, Jepara, dan Kudus terendam banjir dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, pada titik-titik tertentu, Kabupaten Pati tampak seperti lautan.

Kondisi bencana Jawa Tengah bertambah parah dengan terjadinya longsor di Kudus dan gempa di Kebumen. Berikut ini penjelasan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah Ahmadi kepada Pinmas mengenai data sementara korban dan kerusakan akibat banjir dan gempa di Jateng yang terkait dengan tugas pelayanan Kementerian Agama:

Kabupaten Banyumas

Selain Masjid Jami’ At-Taqwa yang ambruk, masih ada dua masjid yang nyaris roboh, yaitu masjid Nurul Islam di desa Pasiraman Lor Kec. Pekuncen (kondisi dinding seluruhnya retak) dan Masjid Al-Hidayah Desa Karangklesem Kec. Pekuncen (kondisi dinding seluruhnya retak dengan atap nyaris roboh)

Kabupaten Pekalongan

Akibat banjir, 10 rumah pegawai Kankemenag pekalongan rusak ringan. Tiga bangunan masjid di Kecamatan Tirto (Masjid Ibnul Quba Jeruksari, Al-Muharrom Mulyorejo, dan Al-Ikhlas Tegaldowo) juga mengalami kerusakan. Selain itu, Ponpes Nurul Huda Simbang Kulon Kecamatan Buaran juga mengalami kerusakann. Sementara 9 Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) di Kecamatan Buaran dan 6 TPQ di Kecamatan Tirto rusak ringan.

Kabupaten Jepara

Bangunan yang rusak akibat banjir mencakup 4 Raudlatul Athfal (RA), 15 MI, 8 MTs, 3 MA, 40 masjid dan 110 mushola. Selain itu, ada dua madrasah yang terkena longsor di Kecamatan Kembang, yaitu MI Mambaul Huda Pendem dan MI Miftahul Ulum Pendem.

Kabupaten Kudus

Sebanyak 34 madrasah (MI,MTs,MA) mengalami kerusakan meubeler, alat elektronik, termasuk fasilitas laboratorium dan dokumen lainnya. Ada 2 gereja dan 1 klenteng rusak ringan. Sedangkan 84 masjid dan 367 mushola cukup dibersihkan dari lumpur. Selain itu, ada 5 Madarasah Diniyah (Madin) rusak berat dan 2 TPQ rusak berat.

“Dua orang guru MI di Kecamatan Gebog meninggal karena tertimbun tanah longsor,” tutur Ahmadi.

Proses pendataan korban bencana masih terus dilakukan untuk menjadi data dalam mengambil kebijakan dan layanan.(mss/mkd/kmn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Banjir
 
  Ini Jurus Aman Mobil Manual dan Matik Bisa Terjang Banjir
  Anggota DPR Soroti Bencana Banjir di Kaltim
  Kalimantan Banjir Besar, Andi Akmal : Regulasinya Kurang Dukung Penjagaan Lingkungan
  Tinjau Penanganan Banjir, Khoirudin Apresiasi Kinerja Gubernur Anies dan Kader-Kader PKS
  Data BPBD: Jumlah RW Tergenang Banjir DKI Lebih Rendah Dibanding Tahun 2015
 
ads1

  Berita Utama
Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

Desak DPR Bela Hak Konsumen, Korban Meikarta Tetap Gelar Aksi Meski Diguyur Hujan

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

DPR dan Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024

Kabar Terkini Sengketa Kepemilikan Akun Lambe Turah

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2