JAKARTA, Berita HUKUM - Menutup tahun 2018, Sumatera Utara (Sumut) semakin kondusif. Angka kriminalitas menurun drastis, ketertiban dan kenyamanan sangat dirasakan masyarakat.
Ini bukti keberhasilan program 100 hari Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto yang dilanjutkan dengan program 100 hari kedua, yang saat ini sedang berlangsung.
"Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto berhasil menegakkan hukum dan keadilan di wilayah ini. Kinerjanya sangat luar biasa, sangat tegas tapi humanis," kata pengamat sosial Dr Arifin Saleh Siregar MSi, Jumat (28/12).
"Contoh kecilnya, sejak dia jadi Kapolda Sumut, pernahkah terdengar ada kasus begal atau kejahatan jalanan yang menonjol yang selama ini meresahkan masyarakat? Kita semua tahu jawabannya. "Tidak pernah lagi," tambahnya.
Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini mengaku kagum dengan kerja cepat Irjen Agus. Persoalan yang bertahun-tahun jadi momok di masyarakat, berhasil diselesaikan dalam hitungan bulan.
"Ada kalimat Irjen Agus yang saya cermati. Kalimat tersebut dia ucapkan dalam beberapa kali kesempatan. Dia mengatakan, "Saya mewakafkan jabatan saya untuk membenahi Sumatera Utara, khususnya Kota Medan". Ini pernyataan yang luar biasa menurut saya dan telah dibuktikannya," ujar Arifin.
Lihat saja gebrakannya membongkar semua pos OKP/Ormas yang berdiri di trotoar, termasuk pos polisi. Dilanjutkan memberangus semua reklame ilegal yang secara langsung membantu peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Pemda.
"Baru Irjen Agus Andrianto-lah Kapolda Sumut yang mau blusukan ke pasar tradisional, memantau keamanan stok pangan, kestabilan harga dan memastikan pasar bebas dari preman. Nyaris tak ada cela. Semua sektor menjadi atensinya dan langsung dibenahi," tambahnya.
Menurut Arifin, gaya low profile Irjen Agus membuat banyak orang terkejut, terutama rakyat kecil. "Bayangkan, seorang jenderal bintang dua tampak akrab dengan ibu-ibu di pasar, tukang becak, penggali kubur, pemulung, sopir angkot. Mereka bisa selfie-selfie, dan bebas menyampaikan uneg-uneg dan harapannya kepada Kapolda. Semua keluhan masyarakat langsung ditindaklanjuti," sebutnya.
"Cara Irjen Agus yang sangat humanis tak cuma membuat namanya harum, tapi juga menaikkan citra Polri sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Sebelumnya saya belum pernah melihat ada Kapolda yang hobi berbagi dengan rakyat kecil, atau kaum marginal," imbuhnya.
"Baru ini ada jenderal yang hobi makan bareng dengan ribuan masyarakat kecil, sekaligus memberikan bantuan. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali, bahkan bisa dibilang setiap minggu. Mulai Jumat Sedekah, Subuh Menyapa, Tablig Akbar, dan lain-lain. Syukurnya cara-cara humanis dan kekeluargaan ini juga dilakukan semua Polres jajaran," bebernya.
Kokohkan Tonggak Polri Promoter di Sumut
Kapolri Jendral Tito Karnavian adalah polisi pencetus Promoter. Orang nomor satu di jajaran kepolisian itu berharap seluruh polisi harus Profesional dalam tindakan, Modern dalam segala hal dan Terpercaya dalam pelayanan.
"Di Sumut, tonggak-tonggak idealisme Polri itu dikokohkan oleh seorang sosok Irjen Agus Andrianto, jendral polisi yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumut ini membuat banyak gebrakan," sebut pengamat kepolisian, Zulkifli Tanjung.
"Penegakan hukum yang profesional, dia tunjukan dengan membabat habis seluruh lokasi bangunan yang tak pada tempatnya, termasuk pos-pos polisi. Sebuah tindakan yang mencerminkan keadilan, tindakan yang sangat profesional," ujarnya.
"Modern dia tunjukan dengan pendekatan yang menyentuh ke akar, masyarakat lapis bawah merasakan bahwa tindakan sungguh sesuatu yang modern. Sehingga masyarakat kecil merasakan pengayoman dan perlindungan polisi," katanya.
"Akibat dari itu semua adalah, tentu kepercayaan masyakat terhadap Polri akan meningkat. Sehingga capaian Promoter-nya Kapolri akan meningkat khususnya di Sumatera Utara," tegasnya.
Ada pernyataan menarik Irjen Agus Andrianto saat ditanya soal kinerjanya. "Sumut yang merupakan miniatur Indonesia ini milik kita bersama, rawat, jaga dan satukan tekad pertahankan harmoni hidup bermasyarakat, toleransi dan komit bersama Polri, TNI dan stake holder masyarakat lainnya untuk mewujudkan Kamtibmas demi keberlangsungan pembangunan nasional," katanya.
Angka Kriminalitas di Sumut Menurun
Dalam jumpa pers akhir tahun bersama wartawan, Kamis (27/12/2018), Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH mengatakan selama Tahun 2018 terjadi penurunan beberapa kasus kejahatan.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 14 persen jika dibandingkan dengan Tahun 2017 yang ditangani Polda Sumut dan Polres se-jajaran.
"Selama tahun 2018, jajaran Polda Sumut telah menangani kejahatan atau gangguan kamtibmas sebanyak 35.065 kasus dan penyelesaian sebanyak 23.523 kasus atau 67%," katanya.
Jika dibandingkan dengan Tahun 2017, disebutkannya, Polda Sumut menangani 40.775 kasus kejahatan, terjadi penurunan tingkat kejahatan sebanyak 5.710 kasus atau 14 persen.
Dia mengatakan, kasus-kasus yang mengalami penurunan Tahun 2017 dari tindak pidana (TP) 34.458 dan dituntaskan sebanyak 21.556 yang tertuntaskan sebanyak 62,5 persen dan di Tahun 2018 tindak pidana terjadi 28.629 yang tertuntaskan sebanyak 18.154 atau 63,4 persen.
Sedangkan kejahatan trans nasional Tahun 2017 sebanyak 6.255 TP dan selesai sebanyak 5.841 kasus tertuntaskan atau 62,5 persen.
Di tahun 2018 ada 28.629 kasus dan dituntaskan 18.154 kasus atau 63,4 persen.
"Kejahatan terhadap kekayaan negara ada 62 TP dan 62 sudah tertuskan atau 101,6 persen. Di tahun 2018 Polda Sumut menangani 61 kasus dan tuntas ada 45 kasus atau 73,7 persen," sebut Alumnus Akpol Tahun 1989 ini.
Mantan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Mabes Polri ini melanjutkan, kejahatan konvensional dengan jumlah tindak pidana sebanyak 34.458 dan tertuntaskan 21.556 yang turun 56 persen Tahun 2017 dan Tahun 2018, dari 28.629 dan dituntaskan ada 18.154 atau 63,4 persen. "Kejahatan transaksional ada sebanyak 5.970 kasus yang ditangani dan dituntaskan 5.683 kasus atau 85 persen," ungkapnya.(bh/as) |