LONDON (BeritaHUKUM.com) – Jutaan pemilik BlackBerry di seluruh Eropa, Timur Tengah dan Afrika mengalami gangguan. Hal ini diakibat rusaknya server dari penyelenggara layanan tersebut. Para pemilik smartphone ini, dilaporkan tidak dapat menelusuri web, mengirim pesan email atau pesan instan.
Diduga, seperti diberitakan The Telegraph, permasalahan itu muncul dari pusat data yang ada di Slough. Pihak Blackberry Inggris mengatakan bahwa mereka telah mengetahui permasalahan ini dan sedang berusaha menyelidikinya.
Dalam tweet yang dikirimkan sekitar 14.42 waktu setempat, perusahaan mengatakan: "Beberapa pengguna di EMEA (Europe, Middle East and Africa) telah mengalami masalah."
Diberitakan, awal pekan ini beberapa operator mobile dari Inggris, Mesir, Kuwait, Qatar dan beberapa negara lain mengeluhkan layanan dari produsen Blackberry, RIM.
Diantara perusahaan yang melaporkan masalah itu adalah Qtel Qatar, Etisalat di Uni Emirat Arab, yang berbasis di Dubai Du, Zain Kuwait, dan Bahrain Telecommunications Co. Namun hal tersebut dibantah oleh sejumlah perusahaan telekomunikasi di Timur Tengah dan Eropa yang justru menyatakan bahwa kesalahan terletak pada server RIM di Kanada.
Ironisnya, para pelanggan korporat mengatakan, mereka tidak mengalami gangguan layanan. Ini menunjukkan bahwa permasalahan ini hanya terjadi pada konsumen Blackberry yang menggunakan sistem layanan BIS, bukan pengguna sistem BES.
Sementara itu, di sejumlah tempat di Jakarta dilaporkan pengguna layanan Blackberry dari XL juga mengalami masalah serupa. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari XL terkait gangguan tersebut.(rtr/sya)
|