AUSTRALIA, Berita HUKUM - Australia mengatakan mereka memantau empat kapal Angkatan Laut Rusia yang mendekati perairan Australia dari arah utara. Pasukan Pertahanan Australia, ADF, mengatakan dua kapal frigat dan sebuah pesawat pengintai telah dikerahkan untuk melacak kapal-kapal perang Rusia itu.
Dalam sebuah pernyataan, ADF mengatakan kapal Rusia mengarah ke Australia tetapi masih berada di perairan internasional.
Analis mengatakan hal itu adalah sebuah pameran kekuatan oleh Presiden Vladimir Putin menjelang KTT G20 di Brisbane.
"Gerakan kapal ini konsisten dengan peraturan hukum internasional bahwa kapal militer bebas bernavigasi di perairan internasional," demikian pernyataan ADF.
ADF mengatakan kapal Angkatan Laut Rusia sebelumnya telah dikerahkan menjelang KTT-KTT internasional, termasuk KTT Apec di Singapura pada 2009.
"Sebuah kapal perang dari armada Pasifik Rusia juga mendampingi Presiden Rusia Medvedev saat melawat ke San Fransisco pada 2010," demikian kata pernyataan itu.
Putin dijadwalkan berada di Australia akhir pekan ini untuk menghadiri KTT G20.
Angkatan Pertahanan Australia telah dikerahkan pesawat pengintai P3 Orion untuk memantau kapal, bersama dengan sebuah kapal angkatan laut, HMAS Stuart.
Andalan Pacific Rusia, yang Varyag, memimpin kontingen selatan, disertai dengan kapal Marsekal Shaposhnikov dan salah satu kapal tunda dunia yang paling kuat, Fotiy Krylov, bersama dengan tanker pasokan disebut Boris Butoma.
Seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Australia kepada Sky News bahwa kapal Rusia telah dikirim ke event internasional sebelumnya, termasuk 2009 Asia-Pacific Economic Co-operation (APEC) KTT di Singapura dan mengunjungi mantan Presiden Dmitry Medvedev ke San Francisco pada tahun 2010.
Pada pertemuan bilateral 15 menit di Beijing, China, kemarin, Mr Abbott mengatakan Putin Australia percaya penerbangan MH17 ditembak jatuh oleh rudal dari sebuah peluncur yang datang dari militer Rusia.
Kapal tersebut diharapkan untuk tinggal di perairan internasional sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai "laut lepas angkutan" untuk pemimpin, yang diizinkan di bawah hukum internasional.
Secara diplomatik, ini merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Pemerintah Abbott setelah serangan terhadap peran Rusia dalam jatuhnya MH17.(BBC/ANN/bhc/sya) |