JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Terkait sudah diketemukannya lokasi jatuhnya pesawat terbang Sukhoi SSJ100, dan sedang dilakukannya proses evakuasi oleh tim SAR, Keluarga korban Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) masih mengambangkan harapan terhadap penemuan jasad korban di tebing Puncak seputaran Gunung Salak, Desa Cidahu, Bogor. Beberapa keluarga korban terus menghampiri lokasi-lokasi positif untuk mendapatkan informasi seputar kepastian jasad korban.
Kedua lokasi itu, yaitu Bandara Udara Halim Perdanakusuma dan posko-posko terdekat dari peristiwa yang telah ditetapkan. Dua orang keluarga korban yang datang jauh-jauh dari Malang, Jawa timur, ialah Mulyana (28) dan Putri (26). Keduanya datang ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, untuk memastikan keluarga mereka yang menjadi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Desa Cidahu, Bogor.
Sanak saudara mereka yang menjadi korban pesawat Shukoi ialah Darwin Pelawi dan Santi. Darwin Pelawi merupakan karyawan Pelita Air, sedangkan Santi karyawan Sky. Kedua korban nahas tersebut merupakan saudara sedarah, ayah dan anak.
"Untuk melihat kabar Pak De' (Darwin) dan Santi. Mereka bapak dan anak. Kita baru datang dari Jawa Timur," jelas Putri kepada wartawan pada Kamis (10/5) malam.
Putri memaparkan bahwa keluarga sedarah Pak De yang berdomisili di Jakarta telah berangkat ke Bogor. Putri bersama Mulyana mendatangi posko informasi di Bandara Halim Perdana Kusuma untuk memastikan perkembangan informasi korban. “Kita mau nanya kabar mereka,” ucap Putri.
Untuk diketahui pula, Sukhoi Superjet 100 adalah harapan masa depan industry dirgantara Rusia, proyek raksasa yang menjadi prioritas yang kini sedang focus untuk dikembangkan pemerintah Rusia guna bersaing dengan AS dan raksasa Eropa.
Pesawat SSJ100 ini hilangnya pada Rabu kemarin lusa dari radar dalam penerbangan demonstrasi di dekat gunung Salak, yang bertepatan dengan parade militer di Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, di mana Putin berjanji untuk mempromosikan Rusia di panggung dunia. (dbs/bhc/frd)
|