JAKARTA, Berita HUKUM - Kementerian Agama menyatakan, 120 peserta dari para ulama, akademisi, dan pemerhati kajian tafsir dan ilmu Alquran dari 25 provinsi akan ambil bagian pada Musyawarah Kerja Ulama Alquran pada 21-24 Mei di Banten.
Kepala Bidang Pengkajian Alquran Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMA) Balitbang Diklat Kementerian Agama Muchlis M Hanafi mengatakan, tema musyawarah kerja yakni Alquran di Era Global: Antara Teks dan Realitas.
Penyelenggaraan musyawarah kerja tahun ini dilatar belakangi pemikiran semangat dan kesadaran untuk terus berupaya mendialogkan dan mendekatkan pemahaman Alquran dengan dinamika masyarakat. Sekaligus sebagai sarana mensosialisasikan dan mendapatkan masukan atas produk hasil kajian Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi yang dihasilkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, kata Muchlis, Jumat (17/5).
Latabelakang lainnya, lanjutnya, semangat untuk membahas berbagai persoalan aktual yang terkait dengan tafsir Alquran, serta menggali ide dan topik-topik kontemporer bagi pengkajian di masa yang akan datang.
Menurutnya, Muker Ulama Alquran ini diprakarsai LPMA bekerjasama dengan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten. Tujuannya, menghimpun saran dan masukan dari para ulama ahli Alquran dan para pakar guna perbaikan dan penyempurnaan Tafsir Tematik, lima seri buku, dan Tafsir Ilmi empat seri buku, yang diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran pada tahun 2012.
Tujuan lainnya membahas persoalan aktual yang terkait dengan terjemah dan tafsir Alquran serta menjaring beberapa tema pokok seputar kajian Alquran kontemporer sesuai dengan dinamika yang berkembang di lingkungan masyarakat yang akan direkomendasikan sebagai bahan kajian di masa mendatang.
Seminar ini, diagendakan untuk mewadahi penyajian dan pembahasan paper terpilih seputar persoalan yang berkaitan dengan upaya tafsir Alquran Indonesia menjawab tantangan zaman, pembelajaran Alquran di tengah masyarakat Indonesia, dan ragam mushaf di Indonesia dilihat dari rasm, qiraat, maupun sejarah penyalinan dan pencetakannya, ujarnya.
Muchlis mengungkapkan, Muker Ulama Alquran ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, dan ditutup oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Machasin.
Sementara, narasumber yang akan menyampaikan paparannya adalah Mendikbud RI Muhammad Nuh tentang Peran intelektual dan cendekiawan muslim dalam mengembangkan sains dan teknologi berbasis Alquran dan sunnah, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, tentang Mengembangkan pendidikan karakter berbasis Alquran dan menanamkannya kepada peserta didik, pengasuh Pesantren Luhur Darussunnah yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub tentang Terjemah Alquran dari masa ke masa, Kabid Pengkajian Alquran LPMA Muchlis M. Hanafi tentang Sistem manajemen mutu penerbitan dan pencetakan mushaf Alquran di Indonesia, Guru Besar Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Phil. H. Nurcholis Setiawan tentang Metodologi tafsir Alquran tematik: sebuah pengantar tafsir Alquran tematik Kementerian Agama.
Selain itu, Guru Besar UGM Yogyakarta Umar Anggara Jenie tentang Pendekatan saintifik dalam menafsirkan Alquran: sebuah pengantar tafsir ilmi Kementerian Agama, serta Direktur Pusat Studi Alquran Jakarta Quraish Shihab tentang Catatan umum atas tafsir tematik dan tafsir ilmi.(rm/ipb/bhc/rby) |