JAKARTA, Berita HUKUM – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), mengharapkan agar tujuh orang ABK asal Indonesia yang hingga kini belum belum jelas keberadaannya, bisa segera ditemukan. Pemerintah Rusia hingga berita ini diturunkan, masih terus melakukan pencarian namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, sehingga pencarian para korban dihentikan sementara, untuk kemudian bergerak kembali setelah cuaca memungkinkan.
“Dengan segala kerendahan, semoga 7 orang ABK tersebut ditemukan, tidak ada orang yang menginginkan kehilangan orang di lautan begitu lama,” kata Direktur Informasi dan Media Kemlu, E Priatna kepada Pewarta BeritaHUKUM.com, Senin (4/2).
Kapal Shans 101 yang karam di Laut Jepang (Laut Timur), pada malam pada tanggal 26 Januari, menewaskan 1 orang Nakhoda kapal tersebut. “Satu orang Nakhoda warga negara Rusia, meninggal dunia pada kejadian itu,” ujar E Priatna.
Dari total 30 orang yang ada di Kapal Shans 101, 14 orang berhasil diselamatkan, 1 orang meninggal dan 15 orang belum ditemukan. 19 orang berkebangsaan Rusia dan 11 orang Indonesia.
“Pihak Rusia mengatakan akan terus mencari. Kendalanya adalah cuaca buruk. Jika cuaca cukup layak, pencarian kembali dilakukan. InsyaAllah semoga bisa ditemukanlah,” tutur E Priatna. (bhc/mdb)
|