Pencarian manusia akan energi alternatif memang tiada hentinya. Sejumlah ilmuwan Tulane University, New Orlean, Amerika Serikat, berhasil menemukan bakteri yang mampu mengubah kertas daur ulang menjadi butanol pengganti bensin.
Bakteri baru yang diberi nama TU-103 merupakan bakteri pertama dari alam yang mampu menghasilkan biofuel butanol langsung dari selulosa. Yang bisa di temukan di semua bagian tanaman Hijau.
“Selulosa bisa ditemukan di semua bagian tanaman hijau dan menjadi bahan organik paling melimpah di dunia. Selain itu, mengubah bahan itu menjadi butanol merupakan mimpi banyak orang,” ujar salah satu tim peneliti Harshad Velankar, seperti dikutip Science Daily, Senin (12/9).
Pemimpin peneliti Profesor David Mullin mengatakan, setidaknya ada 223 juta ton bahan selulastik yang bisa digunakan untuk menghasilkan butanol, yang terbuang tiap tahunnya. Sebagai biofuel dan butanol lebih bermanfaat dibanding ethanol. Sebab, dengan butanol kendaraan bermotor yang sudah ada, tidak perlu modifikasi mesin dan bisa dialirkan melalui garis pipa bahan bakar yang sudah ada.
Selain itu, butanol tak terlalu korosif dan mampu menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan ethanol. “Butanol akan mengurangi karbon dioksida serta emisi asap knalpot secara dramatis. Bahan ini juga memiliki dampak positif pada limbah pembuangan akhir,” ujarnya.
Belum di ketahui kapan bahan bakar dengan proses ini di produksi secara massal. Saat ini tim peneliti baru mengurus hak paten atas proses bhan organic menghasilkan butanol. (sdc/biz)
|