Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Jokowi
Ketakutan Ahok Jokowi Ditipu Prabowo
2024-02-09 16:27:29
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku dirinya pernah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto. Ahok takut Jokowi tertipu.

"Saya khawatir Bapak tertipu, takut saya," kata Ahok menirukan ucapannya kepada Jokowi saat itu.

Ahok berbicara dalam konteks siapa yang paling tepat melanjutkan program Jokowi ke depan. Dia khawatir, Prabowo tak bisa melakukan itu.

Dia bahkan menyebut bisa saja Prabowo tak akan mendengarkan Jokowi setelah terpilih menjadi presiden. Sekalipun ada Gibran di sana sebagai wakil presiden.

"Kalau Pak Prabowo jadi presiden memangnya dia mau dengarin Pak Jokowi," ujar Ahok di sela-sela dialog kebangsaan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/2).

Ahok lalu mencontohkan perpolitikan di Filipina. Yakni, aliansi Uniteam antara Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr dengan dinasti Duterte yang saat ini di ambang perpecahan.

Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte kini mengancam akan menggulingkan Marcos Jr dari kursi presiden. Padahal, dulu Rodrigo menyetujui anaknya, Sara Duterte, bersanding sebagai wakil presiden Bongbong Marcos hasil Pemilu 2022. Konflik ini juga dipicu konstitusi negara yang ingin diubah.

"Berantem sekarang, Bongbong tak peduli, Duterte sumpah mau menggulingkan Bongbong. Presiden itu kepala pemerintahan dan negara. Bisa apa nanti kalau sudah jadi presiden," kata Ahok.

Dia mencemaskan hal itu akan terjadi di Indonesia. Ahok mengaku sudah mengingatkan Jokowi untuk mencegah pengkhianatan seperti itu terjadi di Indonesia setelah Pemilu 2024.

Mantan komisaris Pertamina itu juga mengaku selama ini mencintai dan mendukung Jokowi, dengan berbagai pekerjaan yang telah dilakukannya dalam dua periode terakhir.

"Saya sebagai teman yang ingin pekerjaan Pak Jokowi berlanjut 10 tahun lagi dan itu hanya bisa dilanjutkan oleh Pak Ganjar," ujar mantan kader Partai Gerindra itu.(dpw/detik/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

Kejagung Kembali Sita Hasil TPPU Kasus Korupsi Korporasi Sawit, Jumlah Mencapai Rp 1,1 Triliun

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

Kejagung Kembali Sita Hasil TPPU Kasus Korupsi Korporasi Sawit, Jumlah Mencapai Rp 1,1 Triliun

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2