JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua DPR Marzuki Alie di ruang kerjanya Lantai III Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (16/12) menerima kunjungan kehormatan Dubes Irak Abdullah Hasan Salih. Sebagai dubes baru, Abdullah berharap agar hubungan Irak dan Indonesia ke depan akan lebih baik khususnya bidang investasi, perdagangan dan saling tukar mahasiswa kedua negara.
Pimpinan DPR dari Partai Demokrat ini mengatakan, hubungan baik kedua negara sangat diperlukan mengingat Irak mempunyai potensi yang besar di bidang migas. Negara itu mentargetkan tahun ini bisa memproduksi miyak 3 juta barel perhari dan Pertamina diberi kesempatan untuk mengelola salah satu blok sumber minyak di Irak. Selain itu ada sebuah BUMN Indonesia yang sudah membangun kantor di negara itu dalam pembangunan infrastruktur.
Peran Dubes kata Marzuki sangat penting dalam rangka meningkatkan hubungan kedua negara di bidang investasi, perdagangan dan bidang-bidang lainnya. Berdasarkan data BPS, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2013 ini mencapai US $ 45 juta. Peluang ekspor ke Irak adalah tekstil, kertas, furniture, minyak sawit dan barang-barang elektronik
Terkait dengan kerja sama bidang ekonomi sebagaimana dibahas Ketua DPR dan Dubes Irak, Menko Perekonomian Hatta Rajasa pada Maret 2013 lalu telah menandatangani MOu kerjasama bidang energy, dimana sejak Maret 2013 lalu Irak akan menyuplai minyak ke Indonesia 35.000 barrel per hari ke Indonesia. Di akhir pertemuan yang berlangsung penuh keakraban dan persaudaran ini, kedua pihak saling bertukar cindera mata.(mp/dpr/bhc/rby) |