Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Islam
Ketum Muhammadiyah: Islam dan TNI Itu Satu Napas Satu Jiwa
2017-10-09 05:57:30
 

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. KH. Haedar Nashir.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia menjadi salah satu bagian penting dalam perjuangan mendirikan bangsa ini. Hadirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun tidak lepas dari perjuangan umat Islam.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam membuka pengajian bulanan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Auditorium KHA Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62 Jakarta.

"Islam dan TNI itu satu napas satu jiwa", kata Haedar, Jumat malam (6/10).

Tanpa TNI dan Umat Islam, lanjut Haedar, tidak akan tegak kedaulatan umat dan bangsa Indonesia.

Mengangkat tema pengajian bulanan yakni "Islam, TNI, dan Kedaulatan Bangsa", menurut Haedar, peran umat Islam, dalam konteks perjuangan kebangsaan kita itu besar. "Sampai pada pasca kemerdekaan dan sampai kapan pun dan itu insya Allah akan berdiri tegak di depan. Tentunya itu sebagai bentuk tegaknya nilai-nilai Islam, dalam rangka mencapai cita cita Baldatun Thoyyibatun warabbun Ghofur," kata dia.

Kita ke depan, lanjut Haedar, pergumulan dan perjuangan kedaulatan akan lebih memasuki fase baru. "Tidak sekedar fisik-materi tapi tidak kalah penting juga perjuangan intelektual dan berbagai macam, pusat-pusat keunggulan harus kita miliki dan kita rebut," tambah Haedar.

Haedar melanjutkan, karena bangsa yang tanpa kekuatan-kekuatan unggulan dan strategis seperti itu, dia hanya menjadi objek penderita dari kekuatan manapun baik dari dalam maupun dari luar.

"Muhammadiyah menggariskan bahwa perjuangan kita ke depan adalah al jihad lil muwajahah, perjuangan menghadapi berbagai macam hal yang tidak kalah pentingnya dengan al jihad lil muwaradah", tutup Haedar.(dzar/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2