NIKOSIA (BeritaHUKUM.com) – Mantan penguasa Libya Moamar Khadafi membantah dirinya bersembunyi di Niger, negara tetangganya. Ia pun mengecam kabar yang sengaja dihembuskan stasiun televisi Arrai, yang berpusat di Damaskusm Suriah itu, sebagai bagian dari perang urat syaraf.
"Semua itu tak lebih dari sekedar perang urat syaraf dan dusta. Mereka terakhir kali mengatakan Khadafi telah terlihat di dalam rombongan yang bergerak ke arah Niger. ," kata Khadafi dalam pesan pertama pascaterguling sebagai penguasa Libya, Kamis (8/9), seperti dikutip Associated Press.
Menurut dia, berapa kali dirinya memang melihat rombongan yang membawa penyelundup, pedagang gelap dan orang melintasi perbatasan setiap dari dari Sudan, Chad, Mali dan Ajlazair. Sepertinya itu adalah untuk pertama kali satu rombongan bergerak menuju Niger. Mereka ingin membuat lemah moral dirinya. Jangan buang-buang waktu atas musuh yang tercela dan lemah ini.
Khadafi juga mengatakan NATO akan dikalahkan sebab kemampuan logistiknya takkan memungkinkannya terus melancarkan campur-tangan militer. "Kami siap di Tripoli dan tempat lain untuk meningkatkan serangan terhadap tikus, tentara bayaran, yang adalah anjing," katanya.
Sejak kompleksnya di ibu kota Libia, Tripoli, direbut gerilyawan pada 23 Agustus lalu, Khadafi telah menyampaikan beberapa seruan bagi perlawanan dalam rekaman yang diudarakan Arrai, yang dikelola oleh mantan anggota parlemen Sunni Irak yang berpusat di Damaskus, Mishan al-Juburi.
Al-Juburi menjadi satu-satunya orang yang telah bisa mengontak Khadafi sejak ia bersembunyi setelah pasukan Dewan Peralihan Nasional (NTC) menguasai Tripoli. "Ketika saya perlu berbicara dengan dia, saya mengirimi dia pesan, atau ia mengontak saya saat ia ingin mengirim pesan," kata al-Juburi.(mic/sya)
|