JAKARTA, Berita HUKUM - Kombes Roma Hutajulu sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat mempunyai peran sentral menjaga keamanan Ring 1 Istana Kepresidenan Republik Indonesia dan Kamtibmas di wilayah Jakarta Pusat.
Roma yang lahir di kepulauan Bangka Belitung kini berusia 46 tahun, tentu sudah paham betul bagaimana caranya mengelola kamtibmas agar warga Jakarta Pusat tidak risau lagi dengan ancaman kejahatan.
Beberapa program andalan Roma yang sangat dirasakan masyarakat Jakarta Pusat adalah Komat (Komunitas Anti Tawuran), Empat Protap, Polisi Pecinta Masjid hingga Polisi RW.
"Masyarakat harus bertanggungjawab akan keamanan wilayahnya, supaya semua merasa aman dan nyaman," ucap Roma, Selasa (24/7).
Dirinya mengeluarkan terobosan dengan melaunching empat prosedur tetap dalam pedoman pengamanan kepolisian baik untuk pagi, siang, sore dan malam.
Pertama adalah penyebaran personel untuk mengatur lalu lintas.
Prosedur yang kedua adalah kring atau tempat reserse dalam rangka antisipasi tiga cepu kejahatan jalanan seperti curat, curas dan ranmor.
''Bagaimana mereka mengelola kring reserse. Bertemu di satu titik rawan untuk melakukan upaya pencegahan, pengungkapan terkait terjadi curat, curas, dan curanmor," ujar Roma beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, dia juga menekankan adanya pertukaran informasi antara masyarakat dengan polisi baik soal kasus narkoba ataupun tawuran warga.
"Bukan hanya di Johar Baru. Saya buat semua terintegerasi dari fungsi intelejen dan Binmas. Kalau narkoba ya reserse narkoba Polres dan Polsek. Kalau cepu, tiga cepu reskrim dengan unit reskrim," jelasnya.
Bukan hanya soal keamanan, dirinya juga fokus membenahi arus lalu lintas agar warga nyaman selama berkendara. Beberapa titik rawam macet yakni Simpang Lima Senen, Perempatan Golden, Tanah Abang terutama daerah Thamrin City atau underpass Karet Bivak.
"Kami taruh personel, agar masyarakat aman dan nyaman," ungkapnya.
Dia juga memaksimalkan Polisi Pecinta Masjid maupun Polisi RW, sehingga mampu meminimalisir keadaan yang ada di masyarakat.
Bagi Roma, Kamtibmas adalah keharusan yang perlu diterapkan. Apalagi, saat ini akan menyambut Asian Games 2018.
"Kami total melakukan pengamanan Asian Games, demi menyukseskan event ini," ucap Roma.
Prestasi gemilang Roma lainnya adalah membangun Balai Wartawan bagi Jurnalis di wilayah Jakarta Pusat. Apa yang dilakukan Roma ini adalah bentuk penghargaan Polri bagi insan pers di Indonesia.
Yang paling prestisius, Balai Wartawan yang dibangun Roma ini dinilai paling elit diantara seluruh Balai Wartawan Pokja di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Kami bangga dengan pak Roma. Beliau sangat luar biasa. Selain prestasinya gemilang, beliau juga sangat perhatian dengan insan pers di tanah air. Kami doakan agar beliau sukses dan lancar karirnya," kata Ketua Jurnalis Jakarta Pusat, Achmet Ferdiansyah.
Sementara itu, wartawan senior Jakarta Pusat Ibrahim Silaen menyebut Roma sebagai sosok yang sangat bersahabat baik dengan warga maupun media.
"Di era pak Roma. Jakarta Pusat aman," kata Silaen.
Beberapa jabatan penting pernah diembannya, yaitu Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri.
Lulusan Akpol 1995 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Seperti menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (2010), Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Jateng, Kapolres Purworejo (2013), Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2015) hingga Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri (2016).
Sukses selalu dan semoga bang Roma sekeluarga sehat, sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi warga Jakarta Pusat dan bangsa Indonesia.(bh/as) |