PONTIANAK, Berita HUKUM - Komisi III DPR memberi perhatian serius terhadap penanganan kasus narkoba di wilayah Polda Kalimantan Barat khususnya yang melibatkan perwira menengah AKBP IED. Penyelesaian perkara ini dipandang penting ditengah pembenahan yang dilakukan Korps Bhayangkara ini.
"Kunjungan spesifik kita ini diantaranya ingin mengetahui penanganan narkoba di Polda Kalbar dan yang paling jadi sorotan adalah kasus AKBP EID. Kita datang dalam menjalankan fungsi pengawasan, kalau mengenai penyidikan kita tidak mencampuri, itu wilayahnya Kapolda," kata Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi III Aziz Syamsudin, di Kantor Polda Kalbar, Pontianak, Senin (22/9).
Ia menambahkan kasus ini merupakan tantangan tersendiri bagi Polda Kalbar karena memeriksa anggotanya sendiri. Sejauh ini menurut Aziz yang juga Wakil Ketua Komisi III penanganan kasus sudah berjalan cukup baik. "Kita akan terus mengawasi sampai kasus ini tuntas," tekannya.
Sementara itu dalam penjelasannya Kapolda Kalbar Brigjen Pol. Arief Sulistyanto pihaknya akan bertindak tegas mengungkap kasus yang menjadi isu nasional setelah AKBP IEP ditangkap Polisi Malaysia di Kutching. Dalam pertemuan tersebut ia juga mengumumkan informasi terbaru telah ditangkapnya istri yang bersangkutan, karena diduga ikut berperan.
"Kami telah menangkap Titi istri AKBP IEP yang diduga ikut berperan, indikasi kuat kasus pencucian uang terkait narkoba. Saya rasa ini juga informasi yang paling ditunggu rekan-rekan media," kata Kapolda dalam pertemuan dengan anggota Komisi III yang juga terbuka untuk kalangan media ini.
Ia juga menyebut keterkaitan AKBP IEP dengan kasus penyalahgunaan wewenang penggelapan barang bukti narkoba. Sidang pelanggaran kode etik dan disiplin akan segera dilaksanakan dalam minggu ini.
"Kasus ini merupakan pukulan bagi kami di Kalbar, saya sendiri sudah melapor ke Kapolri dan menyatakan siap mundur apabila dianggap gagal. Tapi perintah beliau minta kasus ini harus diungkap sampai tuntas," demikian Arief.(iky/dpr/bhc/sya) |