PARIAMAN, Berita HUKUM - Komisi IV DPR RI mengapresiasi upaya Pemerintah Kotamadya Pariaman, Sumatera Barat untuk membangun kawasan konservasi penyu. Kebijakan pembangunan yang dipadukan dengan keseimbangan lingkungan dipastikan pada saatnya akan menghasilkan hal positif.
"Kalau kota Pariaman sudah memulai memperhatikan lingkungan sebagai base of development itu sudah baik. Pembangunan yang dikembangkan dengan basis lingkungan yang baik akan menghasilkan yang baik pula. Jadi kita dukung konservasi ini," kata Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi IV Herman Khaeron di Pariaman, Kamis, (28/8).
Politisi FP Demokrat ini menjelaskan inisiatif konservasi penyu dimulai di Nusa Dua, Bali. Sebagai anggota working group untuk pelestarian penyu, Herman yang juga Wakil Ketua Komisi IV ini berharap Pemkot Pariaman dapat mengungguli capaian daerah lain.
Anggota Komisi IV Sri Hidayati menyoroti langkah Pemkot Pariaman untuk meredam kebiasaan masyarakat setempat mengkonsumsi telur penyu dengan menyebut telur yang mirip bola pingpong itu bisa bikin impoten.
"Iya saya rasa kepercayaan masyarakat sebelumnya makan telur penyu bagus untuk vitalitas tidak didukung kajian ilmiah juga kan. Lebih baik begitu ya, dari pada penyu punah karena manusia terus memburu telurnya," tekannya.
Sementara itu Wakil Walikota Pariaman Genius Umar menjelaskan disamping mengoreksi kepercayaan telur penyu untuk vitalitas, dilakukan pula kebijakan jemput bola membeli telur penyu milik masyarakat Rp3000/butir. Langkah ini cukup berhasil, pada akhirnya secara berkala pemkot melepas tukik ke laut.
"Kawasan konservasi penyu kita cukup luas sampai ke empat pulau yang berhadapan langsung dengan pantai Pariaman sekarang sudah berkembang menjadi kawasan wisata favorit. Masyarakat juga kami ajak melepas anak penyu atau tukik ke laut dan memberikan donasi perkembangan program ini," tuturnya.
Ia juga menyebut kawasan konservasi di Pariaman juga sudah menarik sejumlah mahasiswa mancanegara untuk melakukan penelitian. Kunjungan Tim Komisi IV di kawasan konservasi itu juga ditutup dengan melepas sejumlah tukik ke laut.(iky/dpr/bhc/sya) |