GRESIK, Berita HUKUM - Komisi X DPR mendorong agar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) on line atau Computer Based Test (CBT) bisa diperluas dan lebih banyak sekolah memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Sistem UN on line selain disenangi anak-anak sekolah, juga lebih efisien dan mengurangi kecurangan serta mempermudah proses UN.
Demikian kesan yang diperoleh Tim Kunker Komisi X usai meninjau langsung pelaksanaan UN berbasis computer di SMP I dan SMP Muhammadiyah 12 Gresik, Jawa Timur, pekan lalu.
Ketua Tim Kunker Teuku Riefky Harsya menyatakan, apa yang dilihat dan didengar dari Kepala Sekolah, Wakil Bupati dan sejumlah siswa menyatakan senang (enjoy). Mereka berharap lebih banyak sekolah lagi sekolah yang melaksanaan CBT tahun mendatang. Karena itu Komisi X akan mendorong pemerintah pusat terkait penyiapan infrastruktur computer dan akses internet.
“Untuk pelaksanaan CBT maka diperlukan banyak computer dan jaminan pasokan tenaga listrik. Perlu diantisipasi ketersediaan listrik selama UN berjalan, pasokan listrik harus tetap terjaga,” katanya. Ia juga mengapresiasi SMP Negeri I Gresik yang menyiapkan genset sebagai antisipasi kalau listrik tiba-tiba mati.
Anggota Komisi X Jefirston Riwu Kore menyatakan meski anak-anak merasa happy dengan system UN on line ini, tetapi ternyata sebagian computer masih pinjam ke sekolah lain. Di sekolah ini hanya tersedia 50 unit computer dari sebanyak 269 siswa, sehingga diatur bergiliran. “Karena itu Pemerintah harus berani berinvestasi untuk pengadaan computer dan kepastian jaminan listriknya,” katanya dengan menambahkan, CBT ternyata lebih efisien dan mempermudah proses UN serta menghindari terjadinya kecurangan.
Politisi PAN yang juga artis Anang Hermansyah mengatakan, pelaksanaan UN CBT secara serentak perlu dukungan teknologi informasi yang memadai diantaranya penambahan jumlah computer dan jaringan internetnya. Ia sependapat rekan lain Komisi X agar UN CBT bisa diterapkan lebih banyak lagi sekolah-sekolah sebab lebih praktis, efisien dan menghemat anggaran dibanding memakai lembaran naskah ujian.
“Untuk kota-kota besar pelaksanaan un CBT bisa secara bertahap ditambah. Namun untuk daerah pedalaman dan perbatasan masih perlu waktu agak panjang,” kata Teuku Riefky menambahkan.(mp/dpr/bh/sya) |