JAYA PURA, Berita HUKUM - Tim gabungan TNI Angkatan Darat dan Satuan Organik Polri menembak mati 1 anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM)), organisasi radikal bersenjata dan menahan 10 lainya, dalam kontak senjata saat patroli di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Sabtu (1/2).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa, kepada wartawan di Jakarta, Minggu, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 11.30 WIT tim gabungan TNI AD dan Polri yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kapolres Kepulauan Yapen melakukan patroli ke pedalaman, ketika mendapati info dari Intelijen adanya pelatihan OPM.
Kontak senjata terjadi saat patroli melintas di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Patroli ini menyusul informasi intelijen adanya latihan militer kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat. Dalam patroli tersebut, Tim Gabungan mendapat tembakan dari kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai sehingga terjadi saling tembak," ujarnya.
Akibat kontak senjata tersebut melukai tiga orang yaitu anggota Polres Kepulauan Yepen bernama Aipda Robert, anggota Kodim Praka Nurhasim, dan seorang masyarakat sipil yang menjadi pengemudi mobil.
Ketiga korban luka, saat ini dirawat dan dalam kondisi semakin membaik.
"Sedangkan di pihak kelompok radikal bersenjata, insiden tersebut menewaskan satu orang beridentitas Yohosua Arampayai (38)," katanya Andika.
Kadispenad menambahkan, selain menewaskan satu angota kelompok radikal bersenjata, tim gabungan TNI AD dan Polri berhasil menangkap 10 orang lainnya.
Selain itu, tim gabungan juga menyita antara lain 15 pucuk senjata laras panjang rakitan, tiga pistol rakitan kaliber 9,0 mm, 22 pakaian loreng dan ransel, dua bom ikan, dua bendera bintang kejora milik Organisai Papua Merdeka (OPM).(bhc/rls/ant) |