Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Korea Utara
Korea Selatan Ancam Bumihanguskan Pyongyang
2016-09-13 08:10:49
 

Militer Korsel bersiaga dekat perbatasan Korut sejak Perang Korea pada era 1950-an.(Foto: Istimewa)
 
KOREA SELATAN - Korea Selatan berencana membumihanguskan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, jika negara tersebut menunjukkan tanda-tanda persiapan menggelar serangan nuklir.

Sebuah sumber militer Korsel mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa setiap bagian Pyongyang "akan benar-benar hancur oleh rudal balistik dan bom berdaya ledak kuat."

Lebih jauh, distrik-distrik Pyongyang yang diperkirakan menjadi tempat persembunyian para petinggi Korut akan ditargetkan secara khusus dalam serangan. Kota itu, menurut sumber militer Korsel, "akan menjadi abu dan dihapus dari peta".

Korea Selatan berencana membumihanguskan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, jika negara tersebut menunjukkan tanda-tanda persiapan menggelar serangan nuklir.
Sebuah sumber militer Korsel mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa setiap bagian Pyongyang "akan benar-benar hancur oleh rudal balistik dan bom berdaya ledak kuat."

Lebih jauh, distrik-distrik Pyongyang yang diperkirakan menjadi tempat persembunyian para petinggi Korut akan ditargetkan secara khusus dalam serangan. Kota itu, menurut sumber militer Korsel, "akan menjadi abu dan dihapus dari peta".

Pernyataan kepada kantor berita yang erat kaitannya dengan pemerintah Korsel itu mengemuka setelah Korut melancarkan uji coba nuklir kelima dan diklaim sebagai yang terbesar, pada Jumat (9/9).

Menanggapi rencana Korsel tersebut, pemerintah Korut menyebutnya sebagai ancaman "dengan sanksi tanpa arti.. sangat patut ditertawakan."

Respons internasional

Rencana serangan Korsel ke Korut diyakini diungkapkan ke hadapan para anggota parlemen setelah Korut menggelar uji coba nuklir.

Koresponden BBC di Korea, Steve Evans, mengatakan Korsel kini menggunakan retorika 'berdarah-darah' yang kerap digunakan pemerintah Korut untuk mengecam Korsel.

Evan melaporkan ada peningkatan kritik di kalangan masyarakat Korsel terhadap pemerintah mereka lantaran upaya untuk menciutkan ambisi nuklir pemimpin Korut, Kim Jong-un, telah menemui kegagalan.

Sementara itu, Utusan Khusus AS untuk Korut mengatakan Washington kini tengah mempertimbangkan untuk menempuh aksi unilateral terhadap Pyongyang.

"Korea Utara terus menghadirkan ancaman yang meningkat di kawasan, terhadap sekutu-sekutu kami, terhadap kami, dan kami akan melakukan segala tindakan yang memungkinkan untuk melawan ancaman yang meningkat itu," kata Sung Kim, utusan AS untuk Korut.

Selain aksi unilateral, AS akan mempertimbangkan untuk menempuh aksi bilateral dan trilateral terhadap Korut.

Korut telah dilarang melakoni uji coba nuklir atau teknologi roket. Namun, negara tersebut menepis larangan tersebut sehingga dikenai lima rangkaian sanksi PBB sejak melancarkan uji coba pada 2006.

Uji coba hari Jumat (9/9), menurut Korut, adalah tes "hulu ledak nuklir yang telah distandarisasi agar bisa dipasang pada roket balistik strategis."

Perkiraan jangkauan ledakan uji coba tersebut beragam. Militer Korsel menduga ledakan itu berdaya 10 kiloton, cukup untuk memberinya predikat sebagai "uji coba nuklir terkuat" Korut. Adapun sejumlah pakar memperkirakan daya ledak uji coba itu mencapai 20 kiloton bahkan lebih.

Sebagai perbandingan, daya ledak bom atom yang dijatuhkan AS ke Hiroshima pada 1945 mencapai sekitar 15 kiloton.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Korea Utara
 
  Korea Utara Biayai Program Rudal Nuklir Triliunan Rupiah dari Pencurian Kripto
  Tembakan Rudal Korea Utara ke Arah Jepang, 'Apa maunya Kim Jong-un?'
  Kim Jong-un Muncul di Depan Umum di Tengah Spekulasi tentang Kesehatannya, Ungkap Media Korut
  Korea Utara: Pyongyang 'Luncurkan Rudal dari Kapal Selam', Melesat Sejauh 450 Km
  Korea Utara Tolak Perundingan Damai dengan Korea Selatan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2