PYONGYANG (BeritaHUKUM.com) – Televisi nasional Korut menayangkan aksi unjuk rasa dan kecaman dari ribuan rakyat Korea Utara (Korut), mulai dari masyarakat sipil hingga militer. Aksi tersebut diramaikan dengan sumpah serapah ribuan rakyat Korut yang berkumpul di alun-alun Kim Il-Sung yang ada di Pyongyang demikian pernyataan media nasional Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir oleh AFP, Jumat (20/4/2012).
” Terlihat (Mereka) Bersumpah untuk menghancurkan pemerintahan Lee Myung-Bak, yang telah menjadi musuh, di bawah langit," demikian pernyataan media nasional Korut, Korean Central News Agency .
Aksi ini menindaklanjuti perkataan Presiden Lee pada peringatan 100 tahun lahirnya Kim Il-Sung, yang dinilai menghina Korut.
"Massa menyampaikan kebencian dan dendam mereka pada kelompok pengerat seperti Lee Myung-Bak yang lagi-lagi melukai martabat pemimpin tertinggi Korut," imbuhnya.
Aksi ini terjadi tepat sehari setelah otoritas Korut mendesak pemerintah Korsel untuk meminta maaf atas penghinaan yang dilakukan Presiden Lee. Jika tidak ada permintaan maaf, maka Korut terang-terangan menyatakan perang dengan Korsel.
Diketahui bahwa pada minggu ini, Korut dengan terang-terangan menuding Presiden Lee telah menodai peringatan 100 tahun lahirnya pendiri Korut, Kim Il-Sung, yang jatuh pada 15 April lalu. Presiden Lee mempermasalahkan biaya pembuatan roket jarak jauh Korut yang menghabiskan dana sebesar US$ 850 juta, padahal akhirnya gagal. Menurut Lee, uang sebanyak itu lebih baik digunakan untuk membeli 2,5 juta ton jagung bagi rakyat Korut yang kelaparan. (kcna/aft/dbs/sya)
|