Korea Utara Korsel Isulkan Perundingan Militer dengan Korea Utara 2017-07-18 05:33:40
Seorang tentara Korea Utara, dan seorang rekan Korea Selatan saling memandang melalui sebuah jendela di gedung PBB di desa gencatan senjata di Panmunjom, di mana Seoul menyarankan agar perundingan harus dilakukan.(Foto: Reuters)
KOREA SELATAN, Berita HUKUM - Korea Selatan (Korsel) mengusulkan perundingan militer dengan Korea Utara menyusul ketegangan yang meningkat setelah uji coba rudal jarak jauh oleh Pyongyang.
Apabila mengalami kemajuan, pembicaraan ini diharapkan akan meningkat menjadi perundingan tingkat tinggi yang pertama sejak 2015.
Seorang pejabat senior Korsel mengatakan perundingan harus bertujuan menghentikan "semua kegiatan bermusuhan yang mengakibatkan ketegangan militer" di perbatasan kedua negara.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sejak awal memberikan isyarat bahwa pihaknya menginginkan adanya hubungan lebih dekat dengan Korea Utara.
Korea Utara sejauh ini belum menanggapi usulan Korea Selatan tersebut.
Dalam sebuah pidato di Berlin, Moon mengatakan dialog dengan Korea Utara lebih mendesak dilakukan ketimbang sebelumnya dan mengharapkan perjanjian perdamaian ditandatangani. Hak atas fotoED JONES/GETTYImage captionPara perwira tentara Korea Utara dalam sebuah acara kemiliteran di Pyongyang baru-baru ini.
Dia mengatakan bahwa dialog semacam itu sangat penting bagi mereka untuk mengakhiri program senjata nuklir Pyongyang.
Namun demikian, Korea Utara tetap saja sering menggelar uji coba rudal rudal, termasuk uji coba rudal balistik belakangan ini, yang dianggap bertentangan dengan resolusi PBB dan dikhawatirkan oleh AS dan negara-negara tetangga Korut.
Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Choo-suk mengatakan perundingan dapat digelar di Tongilgak, di sebuah bangunan milik Korea Utara di Panmunjom, di kawasan zona demiliterisasi antara kedua negara.
Dia mengusulkan perundingan dilakukan pada 21 Juli mendatang, dengan mengatakan: "Kami mengharapkan tanggapan positif dari Korea Utara."
Menteri Unifikasi Korea Selatan, Cho Myoung-gyon juga mendesak pemulihan komunikasi langsung (hotline) antara kedua Korea, yang ditutup tahun lalu setelah sebuah uji coba nuklir Korea Utara.
Wartawan BBC di Seoul, Karen Allen, mengatakan tujuan akhir dari perundingan ini adalah mengakhiri konfrontasi militer yang telah mendominasi hubungan antara kedua Korea selama beberapa dekade.
Upaya ini bisa dimulai terlebih dulu membangun kepercayaan diri di antara kedua negara, seperti mengakhiri siaran propa.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com