Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
FIFA
Korupsi di FIFA Memuakkan, kata Lineker
Tuesday 05 Aug 2014 04:44:45
 

Mantan penyerang Timnas Inggris ini menjadi presenter di BBC.(Foto: Istimewa)
 
INGGRIS, Berita HUKUM - Mantan penyerang Timnas Inggris, Gary Lineker, mengatakan korupsi di sekitar FIFA 'memuakkan' dan mengkritik peran Presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter. FIFA saat ini sedang melakukan penyelidikan atas keputusan memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, yang diduga diwarnai dengan korupsi.

"Itu membuat kita merasa muak, semua hal tentang FIFA, korupsi di jajaran puncak, memuakkan," tutur Lineker yang saat ini menjadi pembawa acara BBC.

"Sepp Blatter begitu lama mengelolanya seperti diktator dan dia memunculkan begitu banyak omong kosong."

Juru bicara FIFA mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak memberikan komentar.
"Proses pemilihan Piala Dunia 2018 dan 2022 saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Komite Etik FIFA," tambah pernyataan FIFA.

Qatar membantah

Komite pencalonan Qatar 2022 -yang dituduh menjadi sumber utama dalam dugaan korupsi, sudah membantah tuduhan suap dalam proses pencalonan.

Sementara Blatter pernah mengatakan tuduhan suap di balik kemenangan Piala Dunia 2022 itu sebagai 'diskriminasi dan rasisme' terhadap' Qatar.

Ahli hukum Michael Garcia, yang memimpin penyelidikan FIFA, mengatakan akan menyampaikan laporannya dalam pekan pertama September.

Inggris kalah dari Rusia dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 sedangkan Qatar menjadi kejutan saat terpilih untuk Piala DUnia 2022.

"Anda harus hati-hati tentang hal yang Anda katakan, namun korupsinya... eeek," kata mantan penyerang Leicester, Everton, Barcelona, dan Tottenham ini.

"Saya tidak menentang jika berlangsung di bagian dunia lain namun Anda pasti berpikir kalau mereka tahu bahwa akan amat panas pada musim panas (di Qatar), tambahnya.

Sempat muncul gagasan untuk menggeser Piala Dunia Qatar ke musim dingin namun ditentang oleh liga Eropa.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > FIFA
 
  HNW: Seandainya FIFA Tidak Diskriminatif Atau Israel Mengundurkan Diri, Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Final U-20
  Blatter Mengajukan Banding ke Mahkamah Arbitrasi
  Jadi Presiden FIFA, Gianni Infantino Gantikan Sepp Blatter
  Jaksa Terima Bukti dalam Kasus Presiden FIFA Sepp Blatter
  Blatter dan Platini Tetap Dilarang Terlibat Sepak Bola
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2