KOREA UTARA, Berita HUKUM – Ketegangan antara 2 Kores masih belum reda. Korea Utara kembali mengancam akan melancarkan serangan "tanpa ampun" ke Korea Selatan setelah pegiat negara itu membakar boneka penguasa dinasti Kim pada peringatan hari kematian Kim Jong-Il. Dan hingga hari ini, Jumat (20/12) belum ada tanda-tanda dari kedua negara itu mengadakan pertemuan, guna meredakan ketegangan.
Ancaman Korut tersebut tertuang dalam sebuah pesan yang dikirim pada Kamis (19/12) oleh sekretariat Komisi Pertahanan Nasional, badan militer tertinggi di Korut, melalui saluran hotline militer, kata Kementerian Pertahanan Korsel, seperti dilansir AFP.
Dalam unjukrasa pada peringatan meninggalnya Kim Jong-Il pada Selasa kemarin kelompok konservatif Korsel membakar boneka pemimpin muda Korea Utara Kim Jong-Un serta almarhum ayah dan kakeknya.
Korut mengatakan aksi tersebut telah menyinggung "kehormatan tertinggi" para pemimpinnya dan mengancam akan melakukan pembalasan "tanpa ampun" tanpa peringatan, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
"Kami telah mengirim balasan dan bertekad akan bereaksi tegas atas setiap provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara," Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-Seok.
Ancaman Korut muncul ditengah meningkatnya kekhawatiran mengenai stabilitas rezim itu setelah pekan lalu dilakukan eksekusi Jang Song-Thaek, pejabat tinggi yang juga paman dan bekas mentor politik Kim Jong-Un. Seoul dan Washington merespon dan memperingatkan kemungkinan munculnya aksi provokatif dari Korut.
Korut memiliki sejarah panjang mengenai retorika perang, dan seringkali mengancam akan menyerang Korsel. Ketegangan antara kedua Korea itu mulai tampak menurun setelah sempat meningkat pada Februari, saat Korea Utara menggelar uji nuklir bawah tanah ketiga. Namun hubungan kedua negara kembali memanas pada pekan terakhir dipenghujung tahun ini.(bhc/mdb)
|