KOREA UTARA, Berita HUKUM - Korea Utara mengklaim dapat membuat hulu ledak nuklir yang cukup kecil untuk dipasang ke rudal. Seorang pejabat pertahanan Korut mengatakan program nuklir negaranya sudah lama mengembangkan hulu ledak nuklir dalam wujud miniatur. Sebelumnya, pada 2013 lalu, Korut mengaku sanggup membuat sebuah perangkat mini untuk uji coba nuklir.
Klaim Korut tersebut mengemuka beberapa jam setelah Pyongyang membatalkan rencana kunjungan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Padahal, menurut rencana, Ban dijadwalkan bertandang ke kompleks industri Kaesong yang dikelola bersama oleh Korut dan Korsel. Jika dia jadi ke sana, itu adalah kunjungan pertama seorang Sekjen PBB ke wilayah Korut dalam 20 tahun terakhir.
Pembatalan itu disambut Ban Ki-moon dengan kekecewaan. Dalam sebuah forum di Seoul, Korsel, Ban mengatakan langkah Korut sangat disesalkan.
Skeptis
Pengumuman Korut di bidang teknologi nuklir, ditanggapi skeptis oleh Dr John Swenson-Wright, kepala departemen Asia pada lembaga kajian strategis Chatham House.
Meski bukti-bukti kecanggihan teknologi Korut kian mengemuka, dia menyarankan agar tetap berhati-hati dalam menerjemahkan pernyataan pejabat Korut.
Pasalnya, amat mungkin pernyataan-pernyataan pemerintah Korut hanyalah pencitraan kekuasaan Kim Jong-un.
“Penilaian kami terhadap kemampuan nuklir Korut belum berubah. Menurut kami mereka belum memiliki kemampuan untuk meminiatur senjata,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika serikat, Patrick Ventrell kepada kantor berita AFP.
Klaim Korut bahwa mereka kini mampu memasang hulu ledak nuklir pada rudal muncul setelah pada 8 Mei lalu mereka mengaku telah sukses menguji peluncuran rudal dari kapal selam yang berada di bawah laut.
Beragam foto menunjukkan Kim Jong-un sedang menyaksikan detik-detik ketika rudal muncul dari bawah laut. Bila foto-foto itu benar, kekuatan Korut kini sulit dideteksi.
Masalahnya, sejumlah pakar hingga kini masih beradu pendapat mengenai tingkat keaslian foto-foto tersebut.(BBC/bh/sya) |