KOREA UTARA, Berita HUKUM - Sejumlah pejabat dari Korea Utara dan Selatan bertemu untuk pertama kalinya dalam agenda pertemuan resmi utusan dua negara sejak dua tahun terakhir.
Pertemuan berlangsung di Panmunjom, sebuah komplek militer di wilayah zona demilitarisasi antara dua negara.
Pertemuan menjadi ujung sementara dari ketegangan dua negara yang sudah berlangsung berbulan-bulan yang diwarnai retorika peperangan dari dua pihak.
Puncaknya April lalu seluruh kegiatan ekonomi di zona industri bersama Kaesong dihentikan.
Padahal zona ini dianggap sebagai simbol perdamaian Korea Selatan dan Utara sudah berjalan sukses dalam delapan tahun.
Setelah ketegangan mereda sepanjang Juni, kubu Selatan menawarkan lokasi pertemuan dilangsungkan di Seoul antar pejabat tinggi dua pemerintahan, namun Pyongyang mengatakan lebih suka digelar pertemuan pejabat lebih rendah dahulu.
Wartawan BBC di Seoul, Kevin Kim mengatakan delegasi Seoul berharap pertemuan membahas persiapan untuk perundingan tingkat menteri yang rencananya dilangsungkan pekan depan.
Setelah sesi rapat pagi, seorang juru bicara Kementrian Unifikasi Korea Selatan mengatakan dua kubu membicarakan hal teknis menjelang pertemuan tingkat menteri itu.
"Suasana pertemuan hari ini... berlangsung lancar tanpa perdebatan sedikit pun," kata Kim Hyung-suk kepada wartawan di Seoul.
Hubungan kedua negara melorot ke titik rendah setelah Korea Utara nekat melakukan tes senjata nuklir pada 12 Februari lalu.
Selanjutnya buruh asal Pyongyang yang bekerja di Kaesong ditarik bulan April, sebagai reaksi atas terbitnya sanksi PBB yang makin keras. Sikap itu juga diduga merupakan reaksi atas latihan militer gabungan Korsel dan AS.(bbc/bhc/opn) |