Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Yaman
Krisis Yaman: Negara-negara Arab Menyerukan Dunia Internasional Terlibat
Sunday 08 Feb 2015 23:36:50
 

Kelompok Houthi mengumumkan pengambilalihan kekuasaan politik di Yaman. Pendukung kelompok Houthi merayakan pengambilalihan kekuasaan politik di Yaman. Para pemimpin kelompok Houthi mengumumkan pengambilalihan kekuasaan politik di Istana merdeka di kota Sana'a.(Foto: twitter)
 
YAMAN, Berita HUKUM - Negara-negara Arab menyerukan kepada dunia internasional untuk merespon krisis politik di Yaman, setelah kelompok pemberontak Syiah Houthi mengumumkan telah mengambil alih kekuasaan negara itu. Kelompok pemberontak Houthi mengatakan telah membubarkan parlemen dan menunjuk sebuah dewan yang bertindak sebagai Presiden.

Sementara, kelompok-kelompok politik lainnya -yang menjadi pesaing kelompok Houthi- mengecam langkah ini sebagai kudeta.
Kelompok Houthi telah menguasai ibukota Sanaa pada September 2014, dan memaksa Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi mundur dari jabatannya pada Januari lalu.

Yaman saat ini tengah memerangi kelompok Al Qaeda dengan bantuan pesawat tak berawak milik AS.

Walaupun adanya pengambilalihan kekuasaan di Yaman, AS mengatakan, akan terus bekerja sama dengan Yaman dalam memerangi kelompok terorisme. enduku

Pengaruh Iran?

Para pejabat di Bahrain, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Kuwait menyatakan prihatin terhadap perkembangan politik terbaru di Yaman.

"Ada semacam sikap yang sama agar dunia internasional perlu mengambil posisi yang lebih kuat dalam melihat krisis di Yaman," kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya kepada Kantor berita Reuters.

"Ada kekhawatiran tentang pengaruh Iran dengan apa yang terjadi di Yaman," tambah pejabat itu.

Iran sebelumnya dituduh memberikan dukungan keuangan dan militer kepada kelompok Houthi, namun tuduhan ini selalu dibantah oleh Teheran.

AS dan PBB juga memprihatinkan terhadap pengambilalihan kekuasaan politik di Yaman. Pengumuman kelompok Houthi itu "tidak memenuhi standar solusi berbasis konsensus", kata Departemen Luar Negeri AS.(BBC/BH/sya)



 
   Berita Terkait > Yaman
 
  Senat AS: Hentikan Dukungan Amerika pada Arab Saudi dalam Perang di Yaman
  Perang di Yaman: 'Bencana Kemanusiaan Terburuk Selama Satu Abad'
  PBB: Korban Tewas Konflik Yaman Lampaui 10.000 Jiwa
  Korban Tewas Serangan Pesta Pernikahan di Yaman Jadi 130 Orang
  KBRI Di Sanaa Terkena Bom, 2 Orang Staf Terluka
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2