NUSA TENGGARA BARAT, Berita HUKUM - Polri dan TNI terus memperkuat sinergitas dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI. Terlebih, di tengah masyarakat Indonesia yang saat ini menjalani ibadah puasa dan sebentar lagi menghadapi momen Hari Raya Idul Fitri.
Selama Ramadan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terlihat sering bersama melakukan berbagai kegiatan, antara lain, rapat koordinasi bersama lembaga negara lainnya, termasuk safari Ramadan ke sejumlah daerah. Seperti yang terjadi pada waktu lalu, keduanya berkunjung ke Mapolres Tasikmalaya dan berlanjut ke Makodim 0612/Tasikmalaya.
Baru-baru ini, dalam kunjungannya ke Busa Tenggara Barat (NTB), mereka kembali meneguhkan kebersamaannya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI Polri memang memiliki kekuatan besar. Tetapi, itu tidak cukup untuk menjamin keamanan tanpa didukung oleh segenap komponen bangsa.
Lebih lanjut, ia menyebut Indonesia yang terkenal dengan keramahtamahannya telah menjadi pusat perhatian dunia atas aksi teror beberapa waktu lalu. Menurut Panglima, aksi teror menjadi masalah Polri dan TNI yang harus dihadapi bersama.
"Ada satu kelompok dengan paham radikal yang ingin memecah belah. Mari kita bersama perangi itu untuk menjaga keutuhan negara," tegas Panglima.
Karena itu, Hadi meminta masyarakat tak perlu terlalu khawatir dengan kejadian teror kemarin. Sebab, ia meyakani semuanya bisa teratasi dengan sinergitas TNI-Polri beserta masyarakat.
"Dan, TNI akan mendukung apa yang menjadi kebijakan kepolisian. Semua demi tegaknya NKRI," kata Panglima yang disambut tepuk tangan meriah dari prajurit TNI dan Polri.
Makin kompaknya Polri-TNI mendapat apresiasi dari Pengamat Politik (DRC) Dimensi Research and Consulting, Januar Rahmat, Ia menyatakan, kekompakan itu menjadi pemandangan yang melegakan masyarakat.
"Mereka garda terdepan yang jadi jaminan keamanan dan utuhnya NKRI. Kita banyak momentum ke depan, ini masih puasa, setelahnya ada mudik lebaran, perayaan Idul Fitri, nanti juga ada Asean Games," katanya.
Sejumlah momentum tersebut, imbuhnya, menjadi pertaruhan keamanan nasional di mata masyarakat dalam dan luar negeri. Sehingga, jika Polri-TNI sukses menjaga suasana tetap kondusif maka citra pemerintah Indonesia akan semakin baik. "Begitu juga sebaliknya. Citra negara kita yang dipertaruhkan," tegas Januar.
Tidak hanya itu, keberhasilan Polri-TNI dengan sendirinya juga akan memberi dampak elektoral terhadap Jokowi. Mantan Gubernur Jakarta ini akan dinilai pemimpin yang tegas karena sukses mensinergikan TNI dan Polri, meski latarbelakangnya bukan militer.
Lebih mendasar lagi, harmonisnya Polri-TNI yang cukup terasa belakangan ini telah membuat masyarakat lebih tenteram dalam adem.
"Dan ini harus terus dipertahankan ke depan" pungkasnya.(bh/as)
|