Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Energi
Lingkungan Istana Mengawali Gerakan Hemat Energi Nasional
Wednesday 11 Apr 2012 02:48:24
 

Istana Negara (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrian Pasha menyatakan, bahwa lingkungan istana sudah mengawali recana Gerakan Hemat Energi Nasional (GHN.red). Yang rencananya akan segera dicanangkan pada bulan Mei dalam bentuk Inpres.

Intruksi presiden soal hemat energi sudah jelas. Untuk itu, sudah ada upaya merealisasikannya di lingkungan kantor pemerintah, baik istana kepresidenan maupun kementerian dan lembaga,” katanya saat ditemui wartawan di Istana Kpresidenan, Jakarta, Selasa (10/4).

Julian pun memberikan beberapa contoh, diantaranya lampu-lampu di Bina Graha tidak akan dinyalakan pada siang hari karena cahaya matahari masih bisa menerangi. Lalu pendingin ruangan seperti Istana Negara, Istana Merdeka, dan Bina Graha suhunya akan dinaikkan menjadi 25 derajat celsius. “Itu upaya konkret untuk menjadi pelopor atau yang kita harapkan diikuti instansi pemerintah dan kementerian lembaga dan pada akhirnya ke masyarakat untuk penghematan tadi,” katanya.

Rencananya, lanjut Julian, Inpres mengenai gerakan penghematan energi nasional akan diterbitkan awal Mei. Pada pekan lalu pun, Presiden SBY meminta dukungan masyarakat, dunia usaha, lembaga-lembaga negara baik pusat dan daerah. Hal ini perlu dilakukan untuk menyehatkan APBN 2012 dan perekonomian nasional.

Seperti diketahui, Presiden mengatakan, ada lima kebijakan terkait penghematan nasional. Pertama adalah terkait pengamanan APBN-P 2012. Ada sejumlah langkah yang ditetapkan ketika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kedua, kebijakan peningkatan penerimaan negara. Ketiga, Presiden akan mengeluarkan instruksi presiden dan peraturan presiden terkait penghematan energi secara total. Keempat, kebijakan penggunaan gas domestik dan yang terakhir Kepala Negara ingin agar investasi ditingkatkan. (dbs/spr)




 
   Berita Terkait > Energi
 
  Riza Patria: Kita Persiapkan Sejak Dini Dalam Era Perebutan Energi
  Jepang Dukung Indonesia Kembangkan Sumber Daya Energi
  Lima Penghematan Energi dari Pemerintah
  Lingkungan Istana Mengawali Gerakan Hemat Energi Nasional
  Jendela Ajaib Dapat Menghemat Energi
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2