JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi anarkis dilakukan oleh puluhan Satpam Apartemen Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat kepada wartawan yang sedang melakukan tugas peliputan yang dipukuli oleh puluhan Satpam Apartemen Cempaka Mas, saat meliput unjuk rasa penghuni Apartemen. Akibat pengeroyokan, dua orang wartawan televisi mengalami luka di sekitar kepala.
Empat wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalis peliputan di Apartemen Cempaka Mas, Jakarta dikeroyok puluhan Satpam, mereka digebuki oleh Satpam setempat.
Wartawan RCTI (MNC Group) Rani Sanjaya mengatakan, peristiwa terjadi pada Senin (27/4) siang lalu. Saat itu, dia bersama tiga kawannya, yakni Samarta dari SCTV, Muhammad Rizki dari Metro TV dan Robi Kurniawan dari Beritasatu.com sedang melakukan peliputan di Apartemen Cempaka Mas, Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Saat ini, kami di Polres Jakarta Pusat membuat laporan tindakan satpam Apartemen Cempaka Mas yang memukuli empat wartawan. Kami berharap kasus ini segera ditangani,” ujar Rani Sanjaya pekerja media RCTI , Senin (27/4) lalu.
Namun, terangnya, saat dia bersama temannya ingin meliput, mereka justru di hadang oleh sekumpulan Satpam. Mereka mengaku diperintahkan oleh kepala sekuriti untuk mencegat para wartawan.
Sementara, Warga Apartemen Graha Cempaka Mas, Jakarta Pusat, mengutuk tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap wartawan yang sedang melakukan peliputan di tower C-1 lantai 5, pada hari Senin (27/4). Warga apartemen Graha Cempaka Mas mendukung agar kasus pemukulan dan aksi kekerasan terhadap wartawan yang meliput di apartemen mereka terus dilanjutkan ke proses hukum.
Warga apartemen Graha Cempaka Mas bahkan mengaku siap menjadi saksi jika dibutuhkan. Penghuni apartemen tersebut juga mengaku melihat pemukulan dan aksi kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan segerombolan satpam yang bekerja di bawah PT. Duta Pertiwi.
"Kejadian awal saat wartawan keluar dari lift, saya duduk di samping lift. Wartawan hendak meliput pemadaman lampu di lantai tersebut. Namun salah seorang satpam, menyuruh satpam yang lain mengamankan mereka. Kemudian, saya bantu mereka yang digebukin, saya pisahkan yang dari Beritasatu TV, Saya lihat dia yang paling parah. Wajahnya merah-merah dan lebam-lebam," ungkap Charlie Sianturi, salah seorang warga Tower C-1 lantai 5, Selasa (28/4), di Graha Cempaka Mas, Jakarta Pusat.
Charlie mengaku heran karena pada saat pemukulan terlihat banyak anggota satpam yang biasanya tidak pernah ada di apartemen tersebut. Ia menduga satpam yang ada pada saat itu adalah orang lain dari luar.
"Saya baru lihat mereka kemarin. Padahal, saya sudah 4 tahun tinggal di sini," tambah Charlie sore itu dalam konferensi pers di apartemen Graha Cempaka Mas.
Senin (27/4) kemarin terjadi pemadaman di Apartemen Graha Cempaka Mas. Dalam pemadaman tersebut, ada wartawan yang hendak meliput, namun secara bersamaan di tempat tersebut terjadi keributan.
Keributan mengakibatkan beberapa wartawan menjadi sasaran pemukulan oleh satpam Apartemen Graha Cempaka Mas. Wartawan yang menjadi korban pemukulan di antaranya, Rani Sanjaya (RCTI), Donvito Samarta (SCTV), Muhammad Rizki (Metro TV), dan Robi Kurniawan (Beritasatu TV).
Inilah Video saat aksi anarkis para gerombolan Satpam yang melanggar Undang-Undang. 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Klik Video.(dbs/viva/bh/sya)